Bisnis.com, SURABAYA — PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X memproduksi 306.236,5 ton gula dengan tingkat rendemen 8,07% pada musim giling 2019.
Sekretaris Perusahaan dan PKBL PTPN X, Suryanto mengatakan dengan angka produksi tersebut, hingga kini perseroan masih menjadi leader dalam industri gula nasional.
"Momen giling 2019 di PTPN X sudah selesai, dan produksi tahun ini termasuk normal dengan cuaca kemarau yang cukup panjang," ujarnya, Kamis (28/11/2019).
Berdasarkan catatan Bisnis, pada Agustus lalu, atau ketika masih dalam musim giling, perseroan menargetkan 2019 bisa memproduksi gula sebanyak 352.184 ton dari total tebu giling sebanyak 4,3 juta ton, dengan target rendemen 8,15% dan produktivitas rerata 75,92 ton/ha.
Sejalan dengan rencana target itu, perseroan pun mengharapkan bisa memeroleh laba Rp120,74 miliar.
Suryanto mengatakan usai musim giling berakhir, perseroan juga telah memulai musim tanam, baik di lahan sendiri maupun lahan Agroforestry yang bekerja sama dengan Perhutani.
"Namun begitu, kondisi kemarau panjang yang terjadi pada 2019 ini akan berdampak pada produktivitas tebu untuk panen tahun depan," imbuhnya.
Guna memperkuat layanan perseroan terhadap stakeholder yakni para petani tebu yang menyuplai bahan baku tebu, maka perseroan akan terus mengembangkan aplikasi e-Farming yang sudah ada.
Direktur Utama PTPN X, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan e-Farming merupakan aplikasi yang memuat semua informasi dan data yang dibutuhkan oleh petani, PTPN dan shareholder lainnya.
"Kami juga memiliki program terbaru namanya Investani yakni dalam bentuk lahan perkebunan wilayah kerja PTPN X, dan investornya adalah karyawan internal dan anggota koperasi karyawan PTPN X, serta Holding Perkebunan Nusantara," jelasnya.
Dwi mengatakan dengan adanya program berbasis teknologi informasi tersebut, perseroan pun akhirnya mampu menyabet 3 penghargaan dalam ajang TOP Digital Award 2019 yang digelar oleh Madani Solusi Internasional (MSI) sebagai penerbit Majalah It Works.
PTPN X memperoleh Top Leader on Digital Implementation 2019, serta Top Digital Implementation on Agriculture Sector 2019 Level Star 4, dan Top Digital on Agriculture – e-Farming dan Investani.
Penghargaan tersebut diikuti oleh BUMN, BUMD, swasta dan instansi pemerintahan baik pusat, provinsi, kota, dan kabupaten di seluruh Indonesia yang dinilai mampu mengimplementasikan dan memanfaatkan TI.
"Kami juga mengimplementasikan core sampler yang terintegrasi dengan sistem SAP, sehingga membuat proses analisa rendemen lebih cepat, akurat, dan transparan, serta ada aplikasi Narada untuk tracking Tebang Muat Angkut (TMA) tebu di wilayah kerja kami," imbuh Dwi.
Dwi menambahkan, perseroan juga telah memberikan Kartu Tani Sehat kepada 6.000 orang petani binaan dan keluarganya, guna memberikan prioritas layanan kesehatan bagi petani untuk berobat di 4 rumah sakit dan 22 klinik di bawah naungan PT NMU, anak perusahaan PTPN X.