Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Surabaya Rumuskan Formula Untuk Optimalkan Investasi

Data DPM-PTSP mencatat, nilai investasi di Kota Surabaya hingga September 2019 mencapai Rp36,89 triliun. Jumlah tersebut berasal dari 3 sumber, yakni Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp4,29 triliun, Penanaman Modal Asing (PMA) Rp0,14 triliun, dan Rp32,46 triliun dari non-fasilitas.
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya tengah merumuskan formula untuk mengoptimalkan investasi melalui optimalisasi pemanfaatan ekonomi digital dengan menggelar forum Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal Daerah (KPPMD).

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), M Taswin mengatakan kegiatan koordinasi KPPMD tersebut bertujuan untuk menyiapkan perencanaan penanaman modal yang sesuai dengan situasi dan kemampuan daerah.

“Arahan dalam pelaksanaan rumusan DPM-PTSP ini dapat menciptakan peluang dan potensi bagi investor, dan melalui hasil kegiatan forum ini akan dijadikan sebagai bahan update dan tindaklanjut perencanaan," katanya dalam rilis, Rabu (20/11/2019).

Taswin menjelaskan, melalui KPPMD tersebut, pihaknya ingin mengoptimalkan peluang investasi di era serba digital ini, baik bagi para pelaku usaha baru, maupun yang sudah ada.

"Sebab, saat ini aktivitas perekonomian khususnya investasi secara global telah didominasi oleh digital di berbagai aspek atau sektor, dan telah harapan baru bagi negeri ini, terutama dengan kelahiran perusahan-perusahaan rintisan yang berjaya menggaet investor global,” katanya.

Untuk itu, lanjutnya, pemkot akan memberikan stimulus kelahiran usaha-usaha rintisan digital setaraf global. Diharapkan, akan muncul ide-ide gagasan yang dapat mendorong capaian iklim dan realisasi investasi di Kota Surabaya yang berkelanjutan dan sustainable.

Data DPM-PTSP mencatat, nilai investasi di Kota Surabaya hingga September 2019 mencapai Rp36,89 triliun. Jumlah tersebut berasal dari 3 sumber, yakni Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp4,29 triliun, Penanaman Modal Asing (PMA) Rp0,14 triliun, dan Rp32,46 triliun dari non-fasilitas.

Non-fasilitas masih menjadi penyumbang dominan dalam pencapaian tersebut, pasalnya non-fasilitas merupakan investor yang kebanyakan berasal dari lokal sepeerti usaha rintisan startup, UMKM dan industri-industri rumahan kecil.

"Saat ini presentase perekonomian lebih banyak didominasi startup digital," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper