Bisnis.com, MALANG—Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menginisasi adanya ketahanan pangan dengan budi daya sayuran dan ikan air tawar dengan konsep One House One Pond atau OHOP.
Kepala Fish Edu Park Program Studi (Prodi) Perikanan Fakultas Pertanian-Peternakan (FPP) UMM Riza Rahman Hakim, penggagas OHOP, mengatakan pemikiran itu dilatarbelakangi data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, balita Indonesia masih mengalami masalah gizi.
“Indonesia negara maritim yang besar, sayang sekali bila anak-anaknya kekurangan gizi,” ungkapnya di Malang, Rabu (23/10/2019).
Karena itulah dia menggagas One House One Pond atau OHOP. OHOP sebenarnya ah sebuah konsep pemanfaatan lahan rumah yang sempit, utamanya, di perkotaan.
Lewat konsep tersebut, maka tiap rumah memiliki satu kolam ikan beserta tumbuhan.
Untuk mengembangkan konsep tersebut, kata Riza yang lulusan S2 Kasetsart University, Thailand bidang Aquaculture, ini telah melahirkan tiga teknologi mengembangkan OHOP.
Teknologi yang pertama biona, yang kedua adalah bionic yang baru saja disempurnakan, dan yang terbaru yakni ohoponic. Biona merupakan budidaya ikan tawar mulai dari lele, patin, dan nila yang mengkondisikan air seperti habitatnya.
Hal tersebut dilakukan melalui persiapan media air, manajemen kualitas air dan manajemen pemberian pakan ikan.
Selanjutnya bionic. Teknologi ini merupakan gabungan dari biona yang digabungkan dengan aquaponic. Mudahnya, bionic adalah budidaya ikan dan sayuran.
“Jadi, pupuk untuk sayuran itu berasal dari kotoran ikan yang ditarik ke atas menggunakan mesin kemudian dialirkan ke dalam pipa yang berisi akar,” ucapnya.
Air yang ditarik ke atas itu akan jatuh kembali ke dalam kolam ikan di bawahnya. Praktisnya, melalui teknologi Bionic ini, tidak perlu proses menyirami dan pemupukan.
Agar sayuran semakin lebat dan sehat, Riza memberikan nutrisi AB Mix dengan dosis yang tepat. Melalui penyempurnaan teknologi bionic ini, hasilnya sangat memuaskan.
Teknologi teranyar dari OHOP adalah ohoponic. Ini merupakan teknologi bertanam hydroponic yang sangat praktis. Tidak perlu tanah dan penyiraman, sayuran dapat terus tumbuh dan dipanen.
Dia berharap, teknologi yang ia gagas dalam pengembangan program OHOP ini dapat benar-benar diterapkan oleh masyarakat perkotaan.
Mudah dan praktisnya teknologi OHOP, menurut dia, bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ketahanan pangan di Indonesia, utamanya untuk terus memberi gizi yang cukup bagi keluarga, teknologi ini baik. Daun-daun sayuran seperti kangkung, bayam hingga selada lebar dan sangat lebat.