Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petrokimia Gresik Ingin Kerja Sama Dengan Industri Asal Laos

Melalui kerja sama diharapkan ke depan PG mampu mendukung kebutuhan produk-produk untuk sektor pertanian di Laos.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi (tengah) didampingi Ketua Perkumpulan Istri Karyawan Petrokimia Gresik Kuntari Laksmitadewi (kiri) memanen melon kuning di sela-sela pembukaan Petro Agrifood Expo 2019 di Kebun Percobaan Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Jumat (12/7/2019). Pameran tersebut memamerkan sejumlah inovasi dan produk hasil tanaman serta riset Petrokimia Gresik./Antara-Zabur Karuru
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi (tengah) didampingi Ketua Perkumpulan Istri Karyawan Petrokimia Gresik Kuntari Laksmitadewi (kiri) memanen melon kuning di sela-sela pembukaan Petro Agrifood Expo 2019 di Kebun Percobaan Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Jumat (12/7/2019). Pameran tersebut memamerkan sejumlah inovasi dan produk hasil tanaman serta riset Petrokimia Gresik./Antara-Zabur Karuru
Bisnis.com, SURABAYA - PT Petrokimia Gresik (PG) berharap bisa menjalin kerja sama lebih jauh dengan pelaku industri asal Laos setelah mendapatkan kunjungan dari Menteri Kantor Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos, Alounkeo Kittikhoun pada 26 Agustus 2019.
Direktur Utama PG Rahmad Pribadi mengatakan melalui kerja sama diharapkan ke depan PG mampu mendukung kebutuhan produk-produk untuk sektor pertanian di Laos.
"Semoga ini menjadi awal yang baik bagi terjalinnya kerjasama antara Laos dengan Indonesia, khususnya Petrokimia Gresik,” katanya dalam rilis, Senin (26/8/2019).
Dia memaparkan, kapasitas produksi PG saat ini mencapai 9 juta ton/tahun, baik untuk produk pupuk dan non-pupuk. PG telah memproduksi produk hulu-hilir pertanian, mulai dari benih, pupuk majemuk, pupuk organik, pupuk hayati, pengendalian hama, hingga berbagai produk pengembangan lainnya.
“Selain pupuk, Petrokimia Gresik juga capable untuk mengekspor produk-produk kimia lainnya," katanya. 
Pemerintah Indonesia sendiri telah mendorong BUMN untuk bekerja sama dengan Laos. Pada medio 2019 ini pemerintah Laos telah menandatangani kerja sama dengan 9 perusahaan BUMN Indonesia, salah satunya adalah PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk bidang pertanian dan pertambangan.
Duta Besar RI untuk Laos, Pratito Soeharyo mengatakan ke depan Indonesia akan banyak menjalin kerjasama bisnis dengan Laos. Menurutnya, kerja sama dengan Laos sangat potensial bagi Indonesia karena negara tersebut sedang giat melakukan pembangunan infrastruktur untuk menarik investasi.
"Jadi ekspansi ini juga menjadi kesempatan bagi perusahaan BUMN untuk melebarkan bisnis di mancanegara,” katanya.
Dalam kunjungannya ke PG, Menteri Kantor Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos, Alounkeo Kittikhoun mengatakan letak geografis Laos yang berada di tengah-tengah, dekat dengan China, Thailand, Vietnam, dan tidak jauh dari Jepang dan Korea Selatan, merupakan salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan ekspor impor di Laos.
"Laos merupakan negara pertanian, tapi kami tidak punya banyak produk untuk mendukung sektor ini. Sehingga, kedatangan kami ke Petrokimia Gresik untuk mengeksplorasi potensi di sektor tersebut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper