Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Belanda tengah menggali potensi kerja sama bisnis dengan Pemerintah Kota Surabaya maupun Pemperintah Provinsi Jawa Timur terutama di bidang waste circular economy.
Penasihat Senior Kebijakan Ekonomi Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Charly Raya mengatakan sejauh ini Belanda sudah bekerja sama dengan Kementerian PUPR untuk pengembangan pengolahan air mengingat Belanda unggul dalam penyediaan air yang bersih dan sehat.
"Untuk Surabaya maupun Jatim, kami purpose untuk sektor waste circular economy, semacam mengolah sampah menjadi daur ulang yang bernilai ekonomi yang berkelanjutan" katanya saat mengunjungi kantor Bisnis Indonesia Perwakilan Surabaya, Rabu (21/8/2019).
Dia mengatakan Kedubes Belanda sempat berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim dan menghasilkan rencana untuk kerja sama pengolahan limbah atau sampah di kawasan Pasuruan oleh pesantren, serta sampah di Kepulauan Bawean.
Charly menambahkan, selain waste circular economy, Belanda juga masih meraba potensi-potensi kerja sama lainnya dengan Kota Surabaya baik itu pendidikan dengan disediakannya program beasiswa, maupun kerja sama bidang agriculture dan transportasi.
"Kami ingin memperkuat hubungan antar dua negara ini, terutama perluasan ke Indonesia Timur dan Surabaya sebagai hub nya. Selama ini sistercity kita hanya dengan Jakarta, kalau Surabaya belum," imbuhnya.
Baca Juga
Charly menambahkan, secara nilai perdagangan antara negara-negara Eropa dan Indonesia sejak 2012 - 2017, sebanyak 50% merupakan nilai perdagangan dan investasi dengan Belanda, sedangkan negara Eropa lain rerata 15%-20% kontribusinya.
"Malah banyak produk dari Indonesia yang masuk ke Belanda seperti hasil pertanian dan furnitur," katanya.
Sementara, untuk potensi produk/jasa dari Belanda yang potensi dipasarkan di Indonesia ada 4 sektor unggulan.
Mulai dari alat-alat kesehatan, maritim seperti pembangunan kapal dan pelabuhan, sektor water atau pengolahan air, serta agriculture seperti inovasi hortikultura.