Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumen di Malang Prediksikan Utang Meningkat Enam Bulan Mendatang

Sementara pada 6 bulan yang akan datang (Januari 2020) responden memperkirakan jumlah utang akan meningkat sementara jumlah tabungan akan menurun.
Kepala BI Malang Azka Subhan Aminurridho (kiri)./Bisnis-Choirul Anam
Kepala BI Malang Azka Subhan Aminurridho (kiri)./Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG — Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) Malang mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi Juli 2019 meskipun menurun dibandingkan periode sebelumnya.

Kepala BI Malang Azka Subhan Aminurridho mengatakan indikasi kesimpulan tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli yang tercatat sebesar 122,83 atau menurun dibandingkan bulan sebelumnya (128,42).

“Penurunan optimisme ini disebabkan oleh penurunan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK),” katanya di Malang, Minggu (11/8/2019).

Pada Juli 2019, kata dia, persepsi konsumen terhadap kondisi saat ini melemah dari bulan sebelumnya. Hal itu tercermin dari IKE saat ini pada Juli 2019 sebesar 116,00 atau menurun 6,17 dari Juni 2019 (122,17).

Penurunan IKE disebabkan seluruh komponen pembentuknya mengalami penurunan, yakni indeks pembelian barang tahan lama, indeks penghasilan, dan indeks ketersediaan lapangan kerja yang masing-masing menjadi sebesar 112,00, 138,50, dan 97,50.

Penurunan tersebut diperkirakan sejalan dengan kondisi seasonal pascaperiode Ramadan dan Idulfitri yang berlangsung di Mei-Juni 2019.

Persepsi optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan melemah. Hal ini tercermin dengan IKK menurun dari 134,67 menjadi 129,67. Penurunan IEK disebabkan penurunan di semua komponen pembentuknya, yakni indeks ekspektasi penghasilan, indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja, dan indeks ekspektasi kegiatan usaha yang menurun masing-masing menjadi sebesar 140,00, 113,00 dan 136,00.

Pada Juli 2019, porsi pendapatan responden rumah tangga yang digunakan untuk konsumsi (average prospensity to consume) sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 68% menjadi 69%.

Sementara itu, porsi tabungan terhadap pendapatan (saving to income ratio) dari sebesar 22% menjadi 20% dan porsi cicilan pinjaman terhadap pendapatan (debt service to income ratio) juga menurun dai 12% menjadi 10%.

Hal ini menunjukkan bahwa kondisi penurunan pendapatan yang tercermin dari penurunan indeks penghasilan saat ini, direspons konsumen dengan penurunan alokasi pendapatan untuk tabungan dan cicilan pinjaman.

Konsumen memperkirakan pengeluaran konsumsi pada tiga bulan mendatang akan menurun. Hal ini terindikasi dari penurunan indeks perkiraan konsumsi rumah tangga 3 bulan yang akan datang dari 158,00 menjadi 156,00.

Sementara pada 6 bulan yang akan datang (Januari 2020) responden memperkirakan jumlah utang akan meningkat sementara jumlah tabungan akan menurun.

Hal ini tercermin dari Indeks Perkiraan Jumlah Utang dari sebesar 142,86 meningkat menjadi 145,45 sedangkan Indeks Perkiraan Jumlah Tabungan menurun dari 134,00 menjadi 124,00.

Hasil survei konsumen periode Juli 2019 memperkirakan tekanan kenaikan harga pada tiga bulan mendatang (Oktober 2019) dalam tren menurun dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.

Hal ini diperkirakan pascamasuknya tahun ajaran baru sekolah. Tercatat Indeks Ekspektasi Harga) tiga bulan yang akan datang (Oktober 2019) sebesar 163,00 atau lebih rendah dibandingkan ekspektasi harga di Mei-Juni 2019 (173,5 dan 177,00) yang bertepatan dengan periode Idulfitri.(k24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper