Bisnis.com, SURABAYA – PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka menargetkan pembangunan pabrik kereta di Banyuwangi rampung pada 2020 agar mampu memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
Direktur Utama Inka, Budi Noviantoro mengatakan saat ini progres pembangunan pabrik kereta tersebut baru 20%. Pabrik di Banyuwangi ini akan difokuskan untuk memproduksi pesanan ekspor, dan pabrik di Madiun akan difokuskan untuk pasar domestik.
“Mudah-mudahan Agustus tahun depan sudah bisa beroperasi, karena kapasitas produksi yang sekarang sudah tidak cukup,” katanya di sela-sela acara pengiriman 26 kereta pesanan Bangladesh, Selasa (23/7/2019).
Dia menjelaskan lahan pabrik kereta di Banyuwangi tersebut seluas 83 ha dan akan mampu memproduksi 500 kereta per tahun. Diharapkan pabrik baru ini juga akan menyerap sedikitnya 3.000 tenaga kerja baru.
Adapun sejumlah produk yang tengah digarap Inka untuk diekspor tahun ini adalah 250 kereta pesanan Bangladesh, serta 2 trainset Diesel Multiple Unit (DMU) konfigurasi 3 car untuk Philippines National Railway (PNR) dengan kontrak sekitar Rp480 miliar.
“Filipina juga memesan 4 trainset DMU konfigurasi 4 car dan 3 lokomotif serta 15 kereta penumpang dengan total nilai kontrak sekitar Rp800 miliar,” imbuhnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Inka juga pernah memenuhi pesanan kereta ke luar negeri seperti Power Generating Car (PGC) dan gerbong barang ke Malaysia, produk Well Wagon ke Singapura, Ballast Hopper Wagon (BHW) ke Thailand, Lokomotif ke Filipina, serta produk Blizzard Center Sills ke Australia.
Sejalan dengan perluasan pasar ekspor dan pasar domestik, Inka tahun ini menargetkan kinerja penjualan mencapai Rp6 triliun. Hingga semester I/2019 telah terealisasi sekitar Rp3 triliun.
