Bisnis.com, SURABAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis kinerja ekspor nonmigas Jatim pada Mei 2019 naik 16,59 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang salah satunya didorong oleh komoditas perhiasan/permata.
Kepala BPS Jatim Teguh Pramono mengatakan nilai ekspor nonmigas Jatim pada Mei mencapai US$1,72 miliar, naik 16,59 persendibandingkan April 2019. Jika dibandingkan dengan Mei 2018, kenaikan hanya 2,64 persen.
"Justru ekspor migas turun 4,81 persen dibandingkan dengan April 2019 atau hanya tercapai US$90,56 juta. Bahkan jika dibandingkan dengan Mei 2018, migas kita juga turun 35,58 persen," katanya seperti dikutip dalam Berita Resmi Statistik, Senin (24/6/2019).
Dia mengatakan golongan barang nonmigas yang telah berkontribusi dalam ekspor Jatim Mei ini adalah perhiasan/permata sebesar US$187,72 juta, disusul kayu dan barang dari kayu US$124,92 juta, serta tembaga sebesar US$123,56 juta.
Perhiasan permata ini naik karena volume ekspornya meningkat dari 168,882 kg pada April lalu menjadi 195,693 kg pada Mei. Begitu juga dengan harganya yang sebelumnya hanya US$801,5/kg menjadi US$959,26/kg.
Adapun kinerja ekspor Jatim secara kumulatif dari Januari - Mei 2019 ini mencapai US$8,40 miliar atau turun 1,47 persen dibandingkan periode yang sama 2018 yang mampu mencapai US$8,53 miliar.
Sedangkan negara tujuan ekspor Jatim yang selama ini berkontribusi besar yakni Jepang sebesar 14,48 persen, Amerika Serikat 14,02 persen, China 11,14 persen. Sementara negara di Asean berkontribusi 18,56 persen dan Uni Eropa 8,91 persen.