Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krematorium Keputih Bakal Beroperasi Mei 2019

Pemerintah Kota Surabaya berencana mengoperasikan tempat pengabuan jenazah atau krematorium di Keputih, Sukolilo lada Mei mendatang.

Bisnis.com, SURABAYA — Pemerintah Kota Surabaya berencana mengoperasikan tempat pengabuan jenazah atau krematorium di Keputih, Sukolilo lada Mei mendatang.

Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Mohamad Iman Rahmadi mengatakan saat ini proses pembangunan krematorium sudah dalam tahap penyelesaian akses keluar masuk jalan ke area pengabuan.

"Saat ini kami masih melakukan pembenahan akses pemavingan jalan. Insya Allah akhir April atau awal Mei kita segera resmikan," katanya dalam rilis, Jumat (12/4/2019).

Dia mengatakan sebelum mengoperasikan krematorium, pihaknya akan melakukan sosialisasi ke masyarakat melalui kelurahan dan kecamatan serta menggandeng para pengusaha jasa pemakaman.

"Sebelum memanfaatkan jasa krematorium, masyarakat harus menyiapkan berkas KK (Kartu Keluarga) dan KTP (Kartu Tanda Pendudukan) orang yang meninggal, KK serta KTP ahli waris selaku pemohon. Serta surat kematian dari rumah sakit, dokter atau Puskesmas, surat pengantar RT dan RW," jelasnya.

Adapun Krematorium tersebut memiliki luas sekitar 1 ha. Rencananya, krematorium itu bakal ditambah dengan fasilitas tempat persemayaman atau penyimpanan untuk jenazah.

Krematorium Keputih saat ini terdapat tiga tungku untuk pembakaran, termasuk ada tempat pembakaran tradisional yang lokasinya berada di luar, dua fasilitas toilet, kantor untuk pegawai dan aula untuk menunggu para tamu.

Kepala UPTD Pemakaman DKRTH Surabaya, Aswin Agung menambahkan besaran tarif jasa krematorium ini tarif masih akan menggunakan Perda 7 Tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat yaknk, untuk biaya administrasi paling murah sekitar Rp800.000 - Rp3 juta bergantung tebal peti jenazah.

"Sementara ini tarif akan menyesuaikan dengan perda yang lama, tapi untuk bahan bakar yang digunakan nantinya adalah solar dan ke depan kemungkinan menggunakan gas," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper