Bisnis.com, MALANG — Pemkot Malang meminta PDAM membuat unit usaha baru untuk mengejar setoran laba ke pemda sebesar Rp99 miliar pada 2023.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan pengembangan usaha PDAM bisa dilakukan dengan memanfaatkan keunggulan kompetitif perusahaan umum daerah milik Pemkot Malang itu di bidang teknologi informasi (TI) untuk ditularkan ke PDAM lain.
“PDAM bisa membuat program pelatihan berbayar di bidang TI sehingga dapat meningkatkan pendapatan sedangkan di sisi lain meningkatkan kompetensi PDAM yang memanfaatkan pelatihan tersebut,” katanya di Malang, Rabu (3/4/2019).
Perusahaan daerah itu juga memproduksi air kemasan. Pasar air itu sudah jelas, yakni untuk kebutuhan rapat di Pemkot Malang maupun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota, selain luar kota.
Langkah lain untuk meningkatkan labah seperti efisiensi.“Direksi baru telah mencanangkan berbagai langkah untuk efisiensi seperti penggunaan meteran. Angkanya mencapai Rp22 miliar,” katanya.
Potensi peningkatan labah juga dapat diperoleh dari pertambahan jumlah pelanggan yang dari tahun ke tahun terus meningkat.
“Karena itulah, keandalan pasokan air baku juga harus benar-benar aman. Karena itu pula, perlu pembicaraan intens dengan Pemkab Malang maupun PDAM Kab. Malang terkait pengusaaan sumber air yang berlokasi di Kab. Malang dengan prinsip win-win solution,” ujarnya.
Setoran laba PDAM ke Pemkot Malang sebesar Rp99 miliar pada 2023 berarti naik 133% dibandingkan setoran tahun lalu yang sebesar Rp42 miliar. Sesuai Perda, PDAM diwajibkan menyetor 55% dari labah bersihnya.
Dirut PDAM Kota Malang M. Nor. Muhlas mengatakan upaya mengamankan pasokan air baku dari sumber dapat dilakukan lewat program-program CSR untuk perbaikan lingkungan di sekitar sumber maupun program bina lingkungan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar sumber.
Hal lain yang perlu dilakukan, pembicaraan antara pemerintah dengan pemerintah maupun PDAM dengan PDAM dengan prinsip win-win solution.
Target setoran labah bersih ke Pemkot Malang pada 2019 mencapai Rp50 miliar, sedangkan pada 2020 mencapai Rp55 miliar, namun pada 2023 diharapkan dapat menembus Rp99 miliar lewat efisiensi, pembentukan unit usaha baru, dan pertambahan pelanggan.
Tahun ini, target pertambahan pelanggan mencapai 10.000 satuan sambungan rumah (SR), sedangkan pada 2020 meningkat menjadi 12.000 SR. “Calon pelanggannya sudah ada, sudah 12.000 calon pelanggan yang berstatus daftar tunggu,” ucapnya.
Ketua Dewan Pengawas PDAM Kota Malang Wasto mengatakan Dewan Pengawas memberi kesempatan direksi baru untuk menyusun program-program dan target-target yang akan dicapai.
Setelah dianggap baik oleh Dewan Pengawas, maka untuk memberikan payung hukum Perda tentang PDAM Kota Malang akan direvisi, mengacu program-program yang telah dilakukan perusahaan umum daerah milik pemda setempat itu.
“Jadi kami menunggu usulan program-program dan rencana-rencana bisnis dari PDAM,” ujarnya di sela-sela Pelantikan Direksi dan Dewan Pengawas PDAM Kota Malang, Senin (1/4/2019).
