Bisnis.com, MALANG - Dua investor berminat untuk menanamkan investasi infrastruktur instalasi air bersih senilai Rp200 miliar yang berlokasi di Sumber Siuk Kecamatan Jabung Kabupaten Malang.
Direktur Utama PDAM Kabupaten Malang Syamsul Hadi mengatakan Sumber Siuk memiliki kapasitas terpasang hingga 675 liter per detik. Tetapi diproyeksikan nantinya pengambilan air bisa mencapai 400 liter per detik.
“Ada dua investor yang berminat, yakni Taiwan Water Corporation dari Taiwan dan PT Elang Perkasa dari dalam negeri,” katanya di sela-sela Diskusi tentang Ketersediaan Air Baku di Malang, Kamis (14/2/2019).
Jika nantinya sumber air tersebut resmi diolah, kata Syamsul, maka air bersihnya dapat dimanfaatkan oleh PDAM Kabupaten Malang dan bisa dijual ke PDAM Kota Malang.
Pola kerja sama investasi yang ditawarkan oleh PDAM Kabupaten Malang adalah dengan sistem Build Operate Transfer (BOT). Artinya, investor membangun instalasi air dan mengoperasikan selama jangka waktu tertentu sesuai masa konsesi, selanjutnya sumber tersebut menjadi milik PDAM Kabupaten Malang.
Direktur Teknik PDAM Kabupaten Malang Suroto menambahkan nantinya calon investor diminta membuat feasibility study (FS) dan Detail Engineering Design (DED).
Dari DED itulah, maka investor dapat mengajukan penawaran kerja sama ke PDAM Kabupaten Malang. Penawaran investor yang paling kompetitif yang akan dipertimbangkan sebagai pemenang untuk mengerjakan proyek tersebut.
Selain dapat dijual ke PDAM Kota Malang, air bersih Sumber Siuk juga dapat dimanfaatkan untuk perluasan distribusi pelanggan di Kabupaten Malang yang berada di Jabung, Pakis, dan Singosari.
BENDUNGAN BRANTAS
PDAM Kabupaten Malang juga akan melakukan pengembangan berupa pemanfaatan air permukaan Sungai Brantas dengan cara membangun bendungan. Debit air dari sungai tersebut sangat berlimpah bisa dimanfaatkan untuk mengaliri tiga PDAM yakni Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kota Malang.
Air baku Sungai Brantas dapat menjadi sumber alternatif ketika pasokan dari sumber eksisting mengalami penurunan debit karena berbagai alasan seperti terdesak oleh permukiman.
Dengan demikian, akan lahir pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional sehingga pasokan air baku terjaga secara kuantitas dan kontinuitasnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu ada kerja sama antardaerah yang PDAM-nya memanfaatkan air baku bersama. Secara kelembagaan, SPAM regional bisa ditangani oleh Perusahaan Daerah Air Bersih Jatim.
Syamsul yang juga merupakan Ketua DPD Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Jatim mengutarakan bahwa SPAM regional sudah ada di Gresik dengan memanfaatkan air permukaan yang dimanfaatkan pula oleh PDAM Lamongan.