Bisnis.com, MALANG — Hotel Tugu Malang mempromosikan musik keroncong pada pengunjung restoran pada kegiatan Indonesia Cultural Dining Series ke-38, Selasa (15/1/2019).
Executive Assistant Manager Hotel Tugu Malang Crescentia Harividyanti mengatakan sebagai bukti bahwa hotel tersebut selalu konsisten dalam pelestarian kesenian budaya Indonesia, maka pada Indonesia Cultural Dining Series ke-38 mengusung tema Musik Keroncong.
“Keroncong adalah jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik dawai, flute, dan vocal,” katanya di Malang, Kamis (10/1/2019).
Akar keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dari kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Indonesia.
Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan.
Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara. Setelah mengalami evolusi yang panjang,hampir dua abad lamanya, namun identitas keroncong yang sebenarnya masih terjaga.
Beberapa lagu akan disenandungkan dengan indah oleh group Pesona Keroncong yang terbentuk pada 2013 ini. Mengiringi setiap tamu yang akan menikmati sajian makan malam di Ruang Tirta Gangga Hotel Tugu Malang, ruang perjamuan yang sangat elegan ini,yang terinspirasi oleh zaman eksotis dari sejarah jalur sutra di India, Arab, Cina, dan Mongolia.
Ruangan ini didekorasi dengan mawar merah, lampu gantung, dan mengarah ke area taman yang indah yang dikelilingi oleh suara gemericik air di atas kolam-kolam kecil menambah ketenangan eksotis seperti istana di India.
“Tamu bisa memesan makanan di restoran alacarte, sesuai dengan selera mereka,” ucapnya.