Bisnis.com, MALANG – Badan Pelayanan Pajak Darerah (BP2D) Kota Malang, Jawa Timur, terus memacu penerimaan pajak daerah lewat kegiatan Operasi Gabungan (Opsgab) dengan Badan Narkotika Nasional, meski realisasinya sudah Rp433 miliar atau 102% dari target.
Kepala BP2D Kota Malang Ade Herawanto mengatakan sinergi dalam operasi gabungan ini dimanfaatkan betul untuk melakukan razia pajak. Terhadap pelanggaran-pelanggaran yang ditemukan, langsung dilakukan tindakan tegas mulai sanksi ringan seperti teguran dan ditempeli stiker belum bayar pajak hingga peringatan keras berupa penyegelan.
"Hasilnya ada beberapa pengelola usaha yang dipanggil untuk dimintai keterangan guna melengkapi BAP. Juga bagi tempat usaha yang belum ikut program e-Tax atau pajak online maka diwajibkan untuk ikut dengan mengisi berita acara pernyataan kesanggupan menjadi Wajib Pajak terkait," katanya di Malang, Sabtu (29/12/2018).
Opsgab yang diberangkatkan dari Kantor BNN Kota Malang, Jumat (28/12/2018) pukul 22.00 WIB itu diikuti puluhan personel dari unsur Kepolisian, TNI, Satpol PP serta merangkul lintas komunitas Aremania, suporter klub sepak bola Arema FC.
Tim mendatangi tempat-tempat hiburan termasuk kafe dan karaoke yang tersebar di Kota Malang, mulai dari Dieng, JA Suprapto, hingga Soekarno-Hatta.
Tak sekadar memeriksa pembukuan para WP yang tergolong Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan jenis pajak lainnya, dalam Opsgab ini BNN juga mengadakan tes urine bagi para pengunjung tempat-tempat hiburan malam yang didatangi.
Sedangkan dari hasil tes urine yang dilakukan pihak BNN, mereka yang diketahui positif mengkonsumsi narkoba bakal langsung diamankan petugas. Bagi kategori pemakai tetap dijunjung azas praduga sebagai korban sehingga diarahkan pada proses rehabilitasi. Namun untuk bandar yang tertangkap akan langsung diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Opsgab semacam ini bakal tetap menjadi agenda rutin, tanpa meninggalkan sinergitas yang sudah terjalin dengan baik.