Bisnis.com, MALANG—Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Kab. Malang, Jatim, mendirikan toko modern, Lanbouw Mart, yang berada di kompleks balai tersebut untuk menampung produk-produk pertanian binaan balai tersebut serta produk makanan olahan dari UMKM.
Kepala BBPP Ketindan Kresno Suharto mengatakan petani binaan atau yang dilatih balai tersebut tidak bingung lagi memasarkan produk. Mereka bisa menitipkan di Lanbouw Mart untuk bisa dibeli masyarakat.
“Pasarnya sudah ada, yakni peserta pelatihan di BBPP,” ujarnya dihubungi di Malang, Jumat (28/12/2018).
Tahun ini, peserta pelatihan di BBPP tahun ini saja sebanyak 21.000 orang, sedangkan tahun depan diharapkan meningkat menjadi 22.000 orang. Selain itu, BBPP juga dikembangkan pula untuk menjadi objek wisata edukasi pertanian per Desember 2018, selain sebagai pelatihan pertanian.
“Nah peserta pelatihan ini kan tentu membutuhkan oleh-oleh saat akan pulang ke daerahnya masing-masing dan Lanbouw Mart akan memenuhi kebutuhan dari peserta pelatihan tersebut,” katanya.
Wisatawan di balai tersebut dapat mempelajari proses bertani holtikultura seperti sayur dan tanaman pangan seperti jagung yang baik dan benar.
“Kami juga mempunyai 100 kamar yang bisa digunakan untuk 200 wisatawan,” katanya.
Fasilitas lainnya, Lanbouw Mart, gerai yang menjual produk-produk pertanian dan hasil olahan makanan dari produk pertanian. Produk-produk pertanian tersebut terutama yang dihasilkan BBPP, namun banyak yang dihasilkan petani yang dilatih balai tersebut. Produk makanan olahan juga banyak dihasilkan pengusaha yang dilatih di BBPP.
Lanbouw Mart juga menampung produk-produk olahan makanan yang berkualitas dari UMKM di Kota Malang, Kota Batu, dan Kab. Malang serta daerah sekitarnya. Ada 10 UMKM yang siap bekerja sama dengan Lanbouw Mart, sedangkan petani ada empat kelompok.
Dengan begitu, kata dia, Lanbouw Mart merupakan pasar bagi produk pertanian dari BBPP, petani binaan BBPP, serta UMKM dari Malang dan sekitarnya.
Jika usaha pertanian maupun produk makanan olahan hasil pertanian yang bermitra dengan BBPP ternyata semakin meningkat, maka balai tersebut juga akan berusaha membantu dengan mencarikan pasar untuk dapat menjualkan produk-produk pertanian dan makanan olahan hasil pertanian.
Di roof top Lanbow Mart juga disediakan café yang menyediakan kopi dan teh berkualitas. Diharapkan, café tersebut tidak hanya dinikmati peserta pelatihan, namun juga wisatawan yang datang ke sana.
Per tahun, target penerimaan BBPP mencapai Rp300 juta, namun dengan dibukanya BBPP sebagai objek wisata edukasi pertanian, terutama dibukanya Lanbouw Mart, maka penerimaannya bisa lebih dari angka itu.
Peningkatan penerimaan itu terutama nantinya dapat disumbang Penerimaan Negara Bukan dari Pajak. Tarif wisata edukasi, masih belum ditetapkan, masih dihitung.
Sasaran pasarnya, selain keluarga, juga bisa korporasi, lembaga pendidikan, baik SD-SMA/SMK sampai perguruang tinggi. “Momentumnya pas, menjelang libur Tahun Baru,” katanya.