Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tim Ahli Curigai 3 Faktor Penyebab Jalan Amblas di Gubeng

Tim ahli bangunan Kota Surabaya mencurigai ada 3 faktor penyebab amblasnya Jl. Raya Gubeng, Surabaya, pada Selasa (18/12/2018) pukul 21.30 WIB.
Tim Ahli Bangunan Kota Surabaya Mudji Irmawan (tengah berkacamata) usai melakukan rapat dengan Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim, Polda Jatim dan RS Siloam untuk membahas penyebab dan penanganan jalan amblas di Jl. Raya Gubeng Surabaya, Rabu (19/12/2018)./Bisnis/Peni Widarti
Tim Ahli Bangunan Kota Surabaya Mudji Irmawan (tengah berkacamata) usai melakukan rapat dengan Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim, Polda Jatim dan RS Siloam untuk membahas penyebab dan penanganan jalan amblas di Jl. Raya Gubeng Surabaya, Rabu (19/12/2018)./Bisnis/Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - Tim ahli bangunan Kota Surabaya mencurigai ada 3 faktor penyebab amblasnya Jl. Raya Gubeng, Surabaya, pada Selasa (18/12/2018) pukul 21.30 WIB.

Adapun tiga faktor yang dicurigai tersebut adalah:

  • faktor air karena terdapat rongga-rongga aliran air bawah tanah ditambah curah hujan yang tinggi
  • kedua, karena pemasangan ground anchor yang kurang
  • ketiga, faktor kedalaman galian proyek parkir basement

"Kami belum bisa memastikan penyebab utamanya, tapi kecurigaan kami ya karena air, ground anchor dan kedalaman. Kami masih [dalam tahap] pengumpulan bahan dan keterangan, apakah proyek bangunan sudah dikerjakan sesuai desain," jelas Tim Ahli Bangunan Gedung Pemkot Surabaya, Mudji Irmawan usai meninjau lokasi kejadian, Rabu (19/12/2018).

Dia mengatakan dari pantauan sekilas amblasnya jalan karena ada musim hujan yang mendorong dinding penahan (turap baja) mengingat di lokasi tersebut terdapat drainase air. 

"Ini juga jadi bahan saya untuk mengkaji, apakah dinding tidak kuat menahan beban, termasuk beban kendaraan yang melintas juga sedang kami hitung," ujarnya.

Mudji menambahkan saat ini tim ahli mengusulkan pada tahap awal dibuat tembok sementara atau steel sheet pile (dinding baja temporary) secara double pada pinggiran bawah jalan yang amblas guna proses perbaikan jalan.

"Di samping kita memperbaiki jalan, dari pihak Siloam juga harus melakukan perkuatan pada proyeknya karena kapasitas jalan juga terbatas," imbuhnya.

Setelah dilakukan pembangunan dinding sementara, perlu dilakukan pemadatan tanah dengan mempertimbangkan California Bearing Ratio (CBR) atau perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan tanah atau perkerasan terhadap bahan standar dan kedalaman serta kecepatan penetrasi yang sama.

"Setelah itu baru masuk tahap aspal jalan," imbuh pria yang juga dosen teknik sipil di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper