Bisnis.com, SURABAYA - PT Petrokimia Gresik (PG) mencatatkan pertumbuhan penjualan pupuk sampai November ini mencapai 10%-15% terutama didorong oleh penjualan pupuk subsidi dan produk non pupuk.
Direktur Pemasaran PG Meinu Sadariyo mengatakan penjualan pupuk subsidi ditargetkan 100% tercapai sampai akhir tahun ini sesuai dengan alokasi yang ditetapkan pemerintah.
"Sedangkan pupuk non subsidi kita tumbuhnya kurang karena faktor persaingan yang ketat terutama produk pupuk NPK. Kalau pupuk urea, kami mudah sekali menjualnya bahkan tercapai 200% dari target semula," ujarnya seusai acara penandatanganan kerja sama pembiayaan PG dan Bank Mandiri, Jumat (30/11/2018).
Menurut Meinu, persaingan pupuk non subsidi lebih banyak dipengaruhi oleh produk pupuk dalam negeri, terutama banyaknya pabrik pupuk kecil yang lokasinya mendekati pasar.
"Misalnya kebun di Sumatra, ada pabrik pupuk kecil di sana," imbuhnya.
Dia menambahkan selain pupuk NPK, pupuk non subsidi merek Ponska Plus juga cukup sulit penjualannya mengingat pupuk Ponska Plus mirip dengan pupuk Ponska atau pupuk subsidi yang harganya lebih murah 3 kali lipat dari Ponska Plus.
Baca Juga
Direktur Keuangan, SDM dan Umum Petrokimia Gresik, Dwi Ary Purnomo menambahkan penjualan pupuk Petrokimia Gresik saat ini sebanyak 80% merupakan pupuk subsidi dan 20% merupakan pupuk non subsidi.
"Khusus produk non pupuk seperti bahan baku pupuk, amoniak, dan beragam produk layanan jasa mengalami pertumbuhan yang sangat bagus. Bahkan mencetak penjualan 40% di atas target tahun ini," ujarnya.
Dwi menambahkan tahun ini Petrokimia Gresik pun mengalami pertumbuhan laba sekitar 30%. Sampai Oktober, targetnya sudah terealisasi 90% dan sisanya 10% akan dikejar pada Desember ini.