Bisnis.com, MADIUN – Siapa sangka dari hobi membuat kerajinan dari kain flanel bisa menghasilkan omzet hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya. Ya di tangan Yo Florensia Oriscayati, kain flanel disulapnya menjadi kerajinan menarik yang memiliki nilai ekonomis yang menggiurkan.
Florensia bercerita bakatnya dalam meracik potongan kain flanel ini sudah muncul sejak kelas VIII SMP. Bakatnya itu terus diasah hingga masuk ke bangku SMA. Saat itu, gadis asal Mejayan, Kabupaten Madiun, ini mulai membuat kerajinan flanel cukup banyak dan kemudian dijual. Kerajinan flanel yang dibuat mulai suvenir, boneka, hingga hiasan toples.
Saat itu, belum banyak orederan yang didapat. Hingga akhirnya pada tahun 2013, Florensia merantau ke Yogyakarta untuk melanjutkan studi ke Universitas Gajah Mada (UGM) dengan mengambil jurusan perikanan. Sambil menimba ilmu, Florensia pun juga membuka usaha kreasi kain flanel.
Tak disangka-sangka, justru di Yogyakarta karyanya banyak yang mencari. Saat musim wisuda, ia banyak membuat buket atau karangan bunga dari kain flanel, boneka wisuda, dan berbagai suvenir dari flanel.
Produknya pun banyak diminati konsumen dari berbagai belahan bumi Nusantara. Ada yang datang dari Jakarta, Surabaya, Sumatra, dan lainnya. Tak jarang, ia sempat kuwalahan untuk memenuhi orderan itu.
"Saya mulai promosi di media sosial Instagram saat masuk kuliah. Mulai sejak itu orderan saya banyak. Paling banyak justru dari luar daerah," ujar dia di acara Wedding Exhibition 2018 di Hotel Aston Madiun, Jumat (16/11/2018).
Florensia mengaku hasil berjualan kerajinan dari kain flanel itu cukup menggiurkan dan bisa untuk menambah uang jajannya. Sehingga gadis berusia 23 tahun itu tidak harus bergantung pada uang kiriman orang tua.
Setelah sukses menggeluti dunia kerajinan kain flanel, anak dari pasangan Kokok Orinadi dan Siti Hidayati itu merambah ke dunia suvenir dan perlengkapan pernikahan seperti paket seserahan dan mahar. Ia pun mulai mendirikan brand Orca Florist untuk seluruh produknya.
Berawal dari uji coba, tangan kreatifnya mulai menata barang-barang seperti tas, sepatu, baju, dan lainnya dalam suatu wadah dan siap dijadikan paket seserahan untuk pernikahan. Begitu juga dalam membuat mahar, gadis yang baru mendapat gelar sarjana itu tidak menemukan kesulitan. Tangannya dengan mudah merangkai uang bentuk pecahan dan kertas dijadikan mahar. Uang itu dibentuk seperti apa yang diinginkan konsumen.
"Untuk paketan seserahan mulai harga Rp70.000 sampai tak terhingga dan mahar pernikahan juga mulai Rp300.000 sampai besaran yang disesuaikan permintaan konsumen," kata dia.
Menurut Florensia, langkahnya masuk di dunia kerajinan ini mulai mendatangkan berkah baginya. Orderan mulai berdatangan silih berganti. Hingga akhirnya, warga Mejayan Kabupaten itu mengambil dua karyawan untuk membantunya membuat kerajinan itu.
Omzet yang didapatkan pun saban hari mengalami kenaikan mulai ratusan ribu hingga saat ini mencapai Rp20 juta setiap bulannya. Dia pun bersyukur atas hasil yang diperoleh saat ini. Ia pun berniat akan mengembangkan usahanya ini dengan beragam produk yang baru dan menarik.