Bisnis.com, SURABAYA -- Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran (Apkrindo) Jawa Timur (Jatim) mengharapkan momen Lebaran tahun ini dapat mengerek kinerja kafe dan resto hingga sekitar 34% dibandingkan hari normal.
Ketua Apkrindo Jatim Tjahjono Haryono memperkirakan momen Lebaran 2018 akan lebih bagus dari tahun lalu karena ada jarak lebih panjang antara libur Idulfitri dengan libur sekolah.
"Kalau tahun lalu kan tidak ada jarak antara libur sekolah dengan Lebaran, sehingga total liburnya jadi lebih pendek. Harapannya, pekan kedua setelah Lebaran tumbuhnya seperti kondisi saat Ramadan ini," katanya di sela-sela Buka Bersama Apkrindo, Kamis (7/6/2018).
Tjahjono menuturkan kondisi bisnis kafe dan restoran saat ini sedang mengalami pertumbuhan pesat pasca tragedi bom Surabaya. Awalnya, dalam sepekan pertama setelah bom, bisnis kafe resto anjlok 70%-80% terutama yang berada di dalam mal.
"Kalau bicara kejadian bom itu Minggu (13/5), lalu Senin (14/5), Selasa (15/5) drop sekali, tapi Kamis (17/5) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ambil langkah untuk mengkampanyekan keamanan Surabaya, walikota berkunjung ke mal-mal," ujarnya.
Setelah itu kondisi langsung pulih dan terjadi peningkatan sampai 50% pada pekan kedua setelah bom. Bahkan, memasuki bulan puasa ditambah adanya libur hari besar pada Mei terjadi peningkatkan 34%.
Apkrindo berharap kenaikan itu dapat berlanjut hingga dua pekan setelah Lebaran.
Di sisi lain, jumlah kafe dan resto yang muncul tahun ini juga tumbuh. Setidaknya, ada satu grup besar dengan 4 merek yang siap masuk ke pasar Surabaya.
"Pertumbuhan jumlah kafe resto seiring dengan dibukanya mal-mal baru, karena selama ini 50% tenant yang masuk mal adalah Food and Beverage (F&B)," ungkap Tjahjono.
Masukanya pemain baru di Surabaya disebut sebagai pertanda bahwa potensi investasi di ibu kota Jatim itu cukup menjanjikan.