Bisnis.com, MALANG—Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil menciptakan beras analog berbahan dasar umbi garut yang dicampur dengan bahan buah naga dan ekstrak wortel sehingga sangat cocok dikonsumsi penderita diabetes mellitus.
Dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Damat, pencipta beras analog tersebut, mengatakan beras merupakan sumber pangan pokok yang dikonsumsi oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia.
“Pada 2017, Indonesia masih menduduki posisi kedua dengan jumlah konsumsi beras 140/kapita,” katanya, Selasa (5/6/2018).
Angka tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih rawan dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Karena itulah, dia menilai, perlu dilakukan inovasi keanekaragaman pangan untuk membantu ketahanan pangan nasional.
Menciptakan inovasi beras analog yang berbahan baku umbi garut, kata Damat, merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan tanaman umb setelah sejak lama meneliti umbi-umbian utamanya umbi garut.
Umbi garut merupakan salah satu varietas tanaman penghasil glikemik yang rendah sehingga sangat baik sebagai bahan pengganti beras.
“Umbi garut itu adalah umbi-umbian yang jarang orang meliriknya, padahal sudah sejak lama banyak penelitian yang menyatakan bahwa umbi garut memiliki banyak manfaat seperti untuk maag dan diabetes,” ucapnya.
Hasil ciptaannya, dia beri label Garut Kaya Antioksidan (Rasgadan) dan Beras Garut Kaya Bethasianidin (Rasganin), dua produk beras analog ini kaya akan manfaat utamanya bagi penderita diabetes mellitus.
Rasgadan adalah beras yang dibuat dari campuran pati umbi garut dan buah naga yang kaya antioksidan.“Pemilihan buah naga sebagai bahan campuran ini karena saya mencari bahan yang gampang didapat tapi belum maksimal pemanfaatnya,” tandasnya.
Sedangkan, Rasganin merupakan campuran pati umbi Garut dengan ekstrak wortel yang merupakan sumber vitamin A. Produk beras ini dibuat untuk membantu menurunkan jumlah anak-anak yang mengalami Kekurangan Vitamin A (KVA), yang saat ini mencapai 60% masih kekurangan vitamin A.
“Kalau beras yang warna kekuningan ini, campurannya ekstrak wortel. Tujuannya untuk mengurangi jumlah anak-anak yang mengalami Kekurangan Vitamin A (KVA),” tutur dosen Ilmu Teknologi Pangan (ITP) tersebut.
Dia juga telah mengembangkan produk tepung pati umbi garut ini sebagai campuran pembuatan roti fungsional dengan nama dagang UMM Bakery.