Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Revitalisasi Pasar Klojen dan Bunul Dianggarkan Rp9,2 Miliar

Pasar Klojen dan Bunul, Kota Malang, Jawa Timur, direvitalisasi dengan menelan dana senilai Rp9,2 miliar agar lebih kompetitif berdampingan dengan keberadaan toko modern.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, MALANG—Pasar Klojen dan Bunul, Kota Malang, Jawa Timur, direvitalisasi dengan menelan dana senilai Rp9,2 miliar agar lebih kompetitif berdampingan dengan keberadaan toko modern.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang Wahyu Setiyanto mengatakan revitalisasi direvitalisasi menelan dana Rp6 miliar yang berasal dari dana Tugas Pembantuan dari Kementerian Perdagangan.

“Sedangkan revitalisasi Pasar Klojen berasal dari dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Perdagangan,” ujarnya di Malang, Senin (26/3/2018).

Pasar Bunul dan Pasar Klojen nantinya dibangun dengan mengadopsi desain dari Pasar Oro-oro Dowo, Kota Malang, yakni berupa pasar induk berbentuk bangunan terbuka dengan pilar-pilar tinggi dengan menggunakan konstruksi baja.

Dengan begitu, maka sirkulasi udara di pasar menjadi lebih lapangan. Pasar tidak pengap.

Dalam kompleks bangunan induk pasar itu, dibangun kios dan lapak. Nantinya, setelah direnovasi, pasar tersebut pedagang di sana ditata perkluster sesuai dengan mata dagangannya.

PKL yang biasanya mangkal di depan pasar baik secara mobile maupun permanen juga ikut ditata. Mereka dimasukkan dalam pasar. Secara sederhana, nanti ada dagangan basahan dan kering.

“Basahan seperti untuk ikan segar, buah, dan sayur, sedangkan kering untuk pakaian, kosmetik, dan lainnya,” ucapnya.

Seperti di Pasar Oro-oro Dowo, dua pasar tersebut nantinya akan dibangun tempat laktasi, pengobatan, dan instalasi pengola limbah (Ipal) sederhana. Jika tempatnya masih mencukupi, juga dibangun tempat penitipan anak sehingga konsumen yang belanja bisa lebih tenang.

Diupayakan pula, fasiltas pasar dilengkapi troli sehingga pedagang lebih nyaman dalam berbelanja.

Dana untuk revitalisasi Pasar Bunul senilai Rp6 miliar itu, sebagian, Rp150 juta dipergunakan untuk feasibility study hingga detailed engineered design (DED).
Di dua pasar tersebut dilibatkan bank yang dapat memberikan layanan nontunai, kartu debet, juga memberikan layanan tabungan dan kredit.

“Sudah banyak bank yang menawarkan ke kami,” ujarnya.

Nantinya, Dinas Pasar memberikan tawaran ke pedagang mengenai bank mana yang dipilih untuk memberikan layanan keungan mereka. Dengan demikian, maka bank yang dipilih tentu bank yang sudah familiar dengan pedagang di dua pasar tersebut.
Dengan cara itu, maka diharapkan semakin mendorong masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional di tengah menjamurnya toko modern.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper