Bisnis.com, BATU—Kanwil PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Malang mendorong penggunaan sistem pembayaran nontunai lewat telepon pintar menggunnakan aplikasi YAP! sehingga tidak memerlakukan kartu maupun uang tunai dalam bertransaksi.
CEO BNI Wilayah Malang Wiwi Suprihatno mengatakan di era serba digital seperti saat ini, berbagai jenis teknologi digital mengalami perkembangan dan kemajuan yang luar biasa pesatnya.
“Perkembangan dunia digital sudah dapat terlihat dan ditemukan pada anak-anak muda yang biasa disebut kaum milenials / Gen-Y atau anak zaman now atau anak kekinian yang memiliki gaya hidup dan tidak bisa lepas dari teknologi digital,” katanya pada YAP! Fest di Alun-alun Kota Batu, Jatim, Sabtu (10/3/2018) malam.
Salah satunya adalah smartphone yang merupakan salah satu bentuk dari kemajuan digital. Ibaratnya lebih baik tertinggal dompetnya daripada tidak membawa handphone-nya. Karena semua aktivitasnya ada di smartphone tersebut. Ke depannya , dia berharap, seluruh transaksi dapat dilakukan melalui smartphone.
Dengan kelebihan dan fitur yang ada di YAP!, kata Wiwi, bisa menjadi pengganti peran mesin Electronic Data Capture (EDC) yang dapat memenuhi kebutuhan semua kategori user, termasuk pedagang dari berbagai macam segmen, mulai dari pedagang kecil, UMKM, retail, toko jaringan (chain store), toko modern (premium), dan toko online (e-commerce).
Keunggulan YAP! lainnya, kenyamanan penggunaan aplikasi dengan sistem keamanan yang handal, dengan dua tingkat keamanan pada saat login aplikasi menggunakan password dan bertransaksi menggunakan Personal Identification Number (PIN) sesuai sumber dana yang digunakan (Kartu Kredit BNI, Kartu Debit BNI, atau UnikQu).
Aplikasi YAP! Merupakan aplikasi pembayaran non tunai yang merupakan solusi pembayaran dengan menggunakan media quick response dengan scan QR Code melalui smartphone.
Aplikasi YAP! dapat di-download melalui playstore dan appstore yang berbasis Android / iOS sehingga tidak lagi mengunjukkan kartu debit/kredit (card less) sebagai alat pembayaran.