Bisnis.com, BOJONEGORO—Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga melakukan panen kacang tanah di lahan hutan di Bojonegoro program MUI bekerja sama dengan Garuda Food.
Puspayoga yang didampingi Bupati Bojonegoro Suyoto, memberikan gambaran bahwa penanaman kacang tanah di lahan hutan bisa meningkatkan kesejahteraan petani hutan.
"Kalau memang ada program seperti ini maka ekonomi kerakyatan akan cepat tumbuh. Ya kalau bisa petani hutan tidak mengolah tanah hutan 0,25 hektare, tetapi bisa 1 hektare agar kesejahteraannya semakin meningkat," kata, Senin (5/4/2018).
Dari hasil uji coba penanaman kacang tanah di lahan hutan itu, menurut dia, penghasilan petani hutan bisa memperoleh pendapatan sekitar Rp14 juta, dengan perhitungan biaya produksi Rp4 juta, sedangkan hasil panen mencapai Rp18 juta/hektare.
Namun, menurut dia, seyogyanya para petani hutan mendirikan koperasi yang bertugas menyediakan benih, pupuk, juga menjamin keamanan hasil panen.
"Kalau ada koperasi petani tidak harus mengurus sendiri-sendiri untuk memperoleh benih, juga pupuk termasuk pemasaran sudah ada jaminan dibeli dengan harga memadai," kata dia menjelaskan.
Panen kacang tanah di lahan hutan seluas 0,43 hektare di Desa Dander, Kecamatan Dander, merupakan percontohan kerja sama MUI dan Garuda Food dalam program agribisnis kacang Nasional.
Dari hasil uji coba di lahan kawasan hutan itu menghasilkan produksi kacang tanah sekitar 3,48 ton/hektare. Sesuai program ditargetkan penanaman kacang tanah di lahan hutan seluas 2.200 hektare, tidak hanya di Jawa Timur, tetapi juga di Jawa Tengah.