Bisnis.com, SURABAYA – Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur memproyeksikan pertumbuhan industri food and beverage (F&B) tahun ini bisa tumbuh setidaknya 25%.
Ketua Apkrindo Jatim Tjahjono Haryono mengatakan proyeksi pertumbuhan tersebut seiring dengan penaikkan biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 30% dan pajak restoran.
“Jujur saja Pemkot sendiri tahun ini menaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari PBB dan pajak restoran lebih dari 30%, jadi kita harus punay pertumbuhan 25% atau doble digit, kita harus kejar ini,” katanya di sela-sela Grand Opening Restoran Cepat Saji Captain Hood, Jumat (19/1/2018).
Dia mengatakan tahun lalu setidaknya sudah ada 5 restoran yang tutup, tetapi juga banyak restoran baru yang tumbuh sampai di atas 10 usaha restoran. Usaha restoran yang tutup tersebut kebanyakan adalah restoran dengan segmen harga Rp300.000-Rp500.000/pack.
“Ini menandakan masyarakat sekarang cenderung mengurangi konsumsi makanan yang mahal, dan menurunkan biaya makan. Sehingga kini yang banyak bertumbuh adalah usaha restoran segmen menengah karena pasarnya terbuka lebar,” jelasnya.
Tjahjono menambahkan, selain itu masyarakat yang dulu sering makan dengan harga mulai Rp75.000-Rp100.000/orang, kini mulai menurunkan menjadi Rp50.000-Rp75.000/orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel