Bisnis.com, MALANG—Pemkab Malang menggelar 26 event pariwisata dan budaya di tahun ini untuk menarik kunjungan wisatawan mancanagera dan pergerakan wisatawan nusantara.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Malang Made Arya Wedanthara mengatakan puncak event pariwisata dan budaya di 2018 yakni perhelatan Malang Beach Festival.
Dalam kegiatan ada beragam lomba, mulai lomba layang-layang, Balekambang Running Track, Jalur Lintas Selatan Fun Bike, Eksebisi Parlayang, Dayung dan Perahu Naga, Eksebisi Jet Sky, Miniatur Truk, Singhasari Surfing International Exhibition, dan Kirab Budaya.
Juga ada Marathon Beach Sepatu Roda, Malang Sunset Beach Marathon, Rekor Muri, Gulat Pantai, Volley Pantai, Rally Jeep Gathering, Balap Sepeda Individual Timetrial, dan lainnya.
“Kegiatan itu digelar pada November-Desember yang merupakan bagian dari Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1258,” katanya di Malang, Selasa (16/1/2018).
Selain dimaksudkan untuk mendatangkan wisatawan mancanagera dan nusantara yang tahun ini diharapkan menyentuh 7,15 juta, kegiatan tersebut untuk mendongkrak penjualan potensi pariwisata Kab. Malang sehingga menjadikan daerah sebagai destinasi terkemuka secara nasional, bahkan internasional.
Yang juga perlu dilirik, Gumebyar Pesona Gunung Jawi yang digelar di Kec. Wonosari, Kabupaten pada September. Kegiatan tersebut, kata Made, dimaksudkan untuk menggali dan mengkspose potensi wisata Gunung Kawi selain melestarikan wisata religi.
Dalam event tersebut, ada atraksi pembakaran “Sangkala” yang merupakan simbol pemusnah angkara murka.
Event tersebut juga merupakan kegiatan memperingati Tahun Baru Islam dan Tahun Baru Jawa atau Tahun Suro serta memperingati wafatnya Yang Junggo, Kyai Zakaria, serta menyongsong khol wafatnya RM Imam Soedjono buyut dari Sultan Hamengku Buwono I, memerintah Kraton Jogjakarta pada 1755-1892, yang dimakamkan di pesarean Gunung Kawi.
Keigatan Suroan di sana ditandai dengan pergelaran wayang semalam suntuk, pengajian, atraksi kesenian, pawai, hibutran, dan atraksi pembakaran ogoh-ogoh.
Di lereng Gunung Bromo, di Desa Ngadas, Kec. Poncokusumo, digelar Upacara Karo pada September. Menurut Made, upacara itu untuk mendoakan arwah para leluhur dan sekaligus syukuran atas anugerah Tuhan YME berupa kegiatan pembacaan doa di makam leluhur, atraksi budaya, serta makan bersama di makam.
Kegiatan lainnya, Festival Tari Topeng Malangan yang digelar Juni. Kegiatan tersebut merupakan upaya penguatan pelestarian kesenian dan warisan budaya leluhur asli, yakni ikon Topeng Malangan yang sekaligus mendukung daya tarik wisata sehingga menempatkan Kabupaten Malang sebagai daerah wisata yang seungguhnya.
Promosi parawisata Kab. Malang juga dilakukan lewat pergelaran musik jazz, yakni Road To Malang Jazz. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat makin mengenalkan daerah tersebut atas kekayaan dan potensi pariwisatanya yang digelar pada Juli.
“Pada April, kami juga menggelar Pemilihan Duta Wisata Joko-Roro 2018 Kabupaten Malang yang bertujuan menjaring generasi muda yang berkualitas dan mencintai pariwisata daerah ini untuk menjadi Duta Pariwisata Kabupaten Malang,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
