Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Madiun Sediakan 16 Ton Beras Operasi Pasar

Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional IV Madiun, Jawa Timur, menyediakan 16 ton beras jenis medium untuk pelaksanaan operasi pasar guna menekan tingginya harga komoditas tersebut di pasaran saat ini.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, MADIUN—Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional IV Madiun, Jawa Timur, menyediakan 16 ton beras jenis medium untuk pelaksanaan operasi pasar guna menekan tingginya harga komoditas tersebut di pasaran saat ini.

Kepala Bulog Subdivre IV Madiun Heriswan di Madiun, Kamis (11/1/2018) mengatakan, beras medium sebanyak 16 ton tersebut akan digelontorkan ke tiga daerah yang masuk wilayah kerjanya, yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Ngawi.

"Pada prinsipnya, Bulog siap menggelontorkan beras sebanyak-sebanyaknya ke pasaran untuk menstabilkan harga beras saat ini. Untuk pelepasan awal ini ada sekitar 16 ton yang disediakan, namun jumlah tersebut tidak langsung dikeluarkan semua karena menyesuaikan dengan kemampuan pedagang sebagai mitra operasi pasar," ujar Heriswan kepada wartawan.

Jika pedagang grosir mampunya 2 ton, maka Bulog akan mengirim dulu sesuai permintaan. Setelah itu bisa dikirimi lagi.

Dikatakannya, Bulog diinstruksikan oleh Kementerian Perdagangan untuk menggelar OP beras mulai saat ini hingga bulan Maret 2018. Mengapa diambil waktu hingga Maret, sebab diproyeksikan bulan tersebut para petani sudah memasuki masa panen sehingga harga beras dipastikan akan turun.

Lebih lanjut Heriswan menyatakan, Bulog Madiun saat ini memiliki stok beras medium sekitar 9.000 ton beras. Beras tersebut siap didistribusikan ke titik manapun yang membutuhkan, baik di tingkat kelurahan, desa, hingga dusun. Stok tersebut juga cukup untuk empat bulan ke depan.

"Kami diperintah oleh Kementerian Perdagangan untuk melaksanakan OP sampai Maret, tapi stok kami saat ini cukup sampai empat bulan ke depan," kata dia.

Ia menjelaskan, selama ini operasi pasar yang dilaksanakan Bulog Madiun dengan berbagai instansi terkait ke pasar-pasar selalu habis diserap warga. Namun, cara OP tersebut dinilai belum cukup gereget atau belum signifikan menurunkan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper