Bisnis.com, JAKARTA- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero akan menerbitkan kembali surat utang (obligasi) senilai maksimal Rp2 triliun yang ditargetkan terealisasi pada semester I 2018.
"Pada prinsipnya pemegang saham (Kementerian BUMN) sudah menyetujui KAI menerbitkan obligasi di tahun 2018," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro, usai mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) KAI di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Menurut Edi, langkah perseroan untuk menerbitkan obligasi sudah mendapat persetujuan, tinggal menyampaikan syarat lainnya secara tertulis seperti peruntukan dana hasil obligasi, waktu dan semacam evaluasi dari obligasi sebelumnya.
Sebelumnya, pada November 2017 KAI juga telah menerbitkan obligasi senilai Rp2 miliar.
Namun tingginya kebutuhan dana untuk pengembangan usaha perseroan, KAI akan menerbitkan kembali obligasi pada 2018.
"Jika terealisasi, dana hasil obligasi 2018 akan dialokasikan untuk pengadaan/peremajaan armada kereta api," ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini sebagian besar gerbong KAI sudah berusia di atas 30 tahun sehingga butuh penggantian.
"Butuh peremajaan atau juga membeli rangkaian kereta. Kita membutuhkan setidaknya 800 gerbong kereta, sementara kapasitas produksi PT INKA (Persero) terbatas," ujarnya.
Dalam waktu dekat, KAI akan mendatangkan sebanyak 4 rangkaian kereta (trainset). Satu trainset terdiri atas 10 gerbong.
"Direncanakan sebelum Lebaran 2018, pesanan 4 trainset sudah bisa diterima, terutama untuk menambah kapasitas angkutan penumpang," katanya.