Bisnis.com, GRESIK- PT Barata Indonesia (Persero) menargetkan keuntungan atau laba pada 2018 mencapai Rp86 miliar, atau meningkat sekitar 50 persen dibanding perolehan laba sepanjang 2017 yang sebesar Rp44 miliar.
Direktur Utama PT Barata Indonesia Silmy Karim di Gresik, Jatim, Rabu (3/1/2018) mengaku optimistis mencapai target tersebut, karena membaiknya kinerja perusahaan selama 2017.
Ia menyebutkan, sepanjang 2017, BUMN yang bergerak di bidang manufaktur peralatan industri berat dan proyek-proyek konstruksi itu mencatatkan kinerja positif.
Kontrak yang dicapai perusahaan mencapai sebesar Rp3,2 trilliun, atau naik 347 persen dari capaian 2016, dan penjualan berada di angka Rp1,1 triliun atau naik 53 persen dari capaian 2016.
"Untuk laba 2017, kami membukukan laba bersih senilai Rp44 miliar atau naik 120 persen dari capaian 2016," ucapnya.
Silmy mengatakan, untuk target kontrak pada 2018 diharapkan bisa naik mencapai Rp4,2 triliun, dan penjualan menjadi Rp2,1 triliun.
Sementara memasuki 2018, Barata melakukan beberapa pergantian direksi khususnya Pejabat Eselon I dengan penandatanganan pakta integritas.
Silmy mengaku pelantikan pejabat Eselon I diharapkan mampu membawa perubahan serta semangat baru pada tahun 2018.
"Pelantikan ini adalah tindaklanjut dari penyempurnaan organisasi perusahaan untuk menjawab tantangan dinamika bisnis dunia industri, sekaligus merupakan deklarasi terhadap komitmen yang harus diwujudkan untuk mendukung tercapainya target kinerja 2018," tuturnya.
