Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kereta Api Indonesia Mendorong Anak Usaha IPO

Korporasi transportasi milik negara, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mendorong anak usaha perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia dalam waktu 1-2 tahun mendatang.
Ilustrasi./Antara
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Korporasi transportasi milik negara, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mendorong anak usaha perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia dalam waktu 1-2 tahun mendatang.

Direktur Keuangan KAI Didiek Hartantyo mengatakan salah satu anak perusahaan perseroan berpotensi untuk melakukan IPO. “(Dana hasil IPO) untuk pengembangan anak usaha itu,” katanya seusai pencatatan perdana obligasi KAI di Gedung BEI, Rabu (22/11/2017).

Kendati demikian, Didiek belum bersedia mengungkapkan identitas anak usaha perseroan yang berpotensi melakukan IPO pada 2018 atau 2019 tersebut.

Menurutnya, KAI sekarang memiliki 6 anak usaha yaitu PT Reska Multi Usaha, PT KAI Commuter Jabodetabek, PT KA Pariwisata, PT Railink, PT KA Logistik dan PT KA Properti Manajemen.

Didiek mengatakan KAI sebagai induk usaha kemungkinan tidak melakukan IPO karena perusahaan merupakan BUMN yang masih mendapatkan dana PSO (kewajiban pelayanan publik) dari negara.

Selain IPO anak usaha, KAI mempertimbangkan sejumlah cara untuk mendapatkan dana dari pasar modal seperti menerbitkan obligasi lokal, menerbitkan obligasi global atau melakukan sekuritisasi aset pada 2018.

Didiek mengatakan KAI sekarang terbuka terhadap sejumlah instrumen pendanaan. Seperti diketahui, KAI baru saja menerbitkan obligasi senilai Rp2 triliun atau obligasi pertama kalinya dalam sepanjang sejarah perusahaan.

Obligasi yang diklaim mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 2,5 kali tersebut itu diterbitkan oleh KAI untuk mendapatkan dana untuk penyelesaian kereta bandara Soekarno-Hatta dengan porsi 55% dan untuk pengadaan kereta tujuan sebesar 45%.

Obligasi itu mendapatkan peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia. Penerbitan obliges iitu dibantu oleh sejumlah perusahaan sekuritas seperti PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas dan PT BCA Sekuritas.

Menurutnya, penerbitan obligasi dilakukan oleh KAI sebagai salah satu alternatif mendapatkan sumber dana dan sebagai salah satu upaya efisiensi. Didiek mengatakan bunga obligasi sekarang lebih rendah dibandingkan dengan bunga perbankan.

Perusahaan menetapkan kupon sebesar 7,75% untuk obligasi seri A tenor 5 tahun tersebut dan 8,25% untuk seri B tenor 7 tahun dengan nilai emisi masing-masing Rp1 triliun.

Untuk 2018, Didiek mengatakan KAI membidik target kinerja keuangan yang relatif konservatif dimana pendapatan ditargetkan tumbuh 23% dibandingkan dengan perkiraan Rp17 triliun pada 2017. Perseroan juga menargetkan laba bersih tumbuh 16% pada 2018.

Menurutnya, pertumbuhan pendapatan paling besar berasal dari angkutan barang sebesar 23% dan angkutan penumpang sekitar 6%-10%. “Tahun depan angkanya belum kita sampaikan karena masih dibahas di Kementerian BUMN,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Miftahul Ulum
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper