Bisnis.com, MALANG - PDAM Kab. Malang menerima hibah Rp30 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat untuk subsidi pemasangan 8.000 samburan rumah (SR) baru bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di 2018.
Direktur Utama PDAM Kab. Malang Syamsul Hadi mengatakan 8.000 SR itu disebar di 26 kecamatan yang sudah ada layanan air minum dari perusahaan daerah tersebut. “Air eksisting kami masih 100 liter/detik, sangat mencukupi untuk memasuk 8.000 SR,” ujarnya di Malang, Senin (30/10/2017).
Dengan adanya subsidi tersebut, maka calon pelanggan yang secara ekonomi tergolong MBR tidak perlu membayar Rp1,2 juta, biaya pemasangan normal, melainkan hanya Rp550.000/SR.
Namun, kata dia, subsidi tersebut bisa dicairkan setelah proyek selesai dikerjakan. Dengan demikian harus ada talangan terlebih dulu dari pemda. “Pemda sangat mendukung program tersebut,” ujarnya.
Program tersebut merupakan bagian dari kegiatan pemerintah untuk layanan air bersih 100%, daerah kumuh 0%, dan 100% sanitasi atau yang lebih dikenal 100:0:100 yang harus tuntas pada 2019.
Saat ini, kata dia, jumlah pelanggan PDAM Kab. Malang sudah mencapai 110.000 SR. Dengan demikian, perusahaan tersebut menyumbang penyediaan air bersih sebesar 30% dari pencapaian saat ini yang sudah 88%.
Pemkab Malang, sebagai pemilik perusahaan daerah tersebut, sudah menginstruksikan agar sisanya, 12%, dapat dipenuhi oleh PDAM. “Dengan selesainya target pemasangan SR baru sebanyakj 8.000 SR pada tahun depan, maka berarti kekurangannya tinggal 10%,” ujarnya.
Kekurangan tersebut akan dikebut dan diharapkan dapat dituntaskan pada 2019, sesuai dengan target pemerintah. Dengan demikian, maka perusahaan membutuhkan dukungan dari pemerintah terkait upaya pencapaian target itu.
Humas PDAM Kabupaten Malang, Eko Priyo Ardianto menambahkan ketersedaiaan air bersih milik perusahaan daerah tersebut sebanyak 1.508,83 liter/detik. Sedangkan kecamatan yang belum terlayani PDAM Kab. Malang, yakni Kasembon, Gedangan, Sumberpuvung, Kromengan, Wonosari, Pagelaran, dan Kalipare. Meski begitu, bukan berarti daerah-daerah tersebut belum terlayani air bersih perpipaan.
PDAM tetap berupaya menjangkau kecamatan-kecamatan tersebut untuk dapat memasok air bersih kepada masyarakat di sana.