Bisnis.com, PASURUAN – Program tol laut yang diusung pemerintahan Presiden Joko Widodo dikupas tuntas dalam diskusi bertajuk Shipper Gathering di The Taman Dayu, Pasuruan, Jawa Timur, selama dua hari Kamis-Jumat, 24-25 Agustus atas kerja sama PT Pelni (Persero) dan harian Bisnis Indonesia.
VP Pemasaran Kapal Tol Laut dan Ternak PT Pelni (Persero) Didik Dwi Prasetio menyampaikan dengan adanya amanah pemerintah untuk menjadi operator, PT Pelni ingin memaksimalkan produk kapal untuk tol laut.
"Penugasan tersebut memungkinkan Pelni untuk mengangkut berbagai macam barang. Kami 'menjual' jasa tol laut ini, tapi saat ini load factor-nya 70%-80%. Itu load saat bernagkat, pulangnya masih kosong. Dengan diskusi ini, kami ingin mendapatkan banyak masukan," jelas Didik di Pasuruan, Kamis (24/8/2017).
Adapun, berdasarkan Perpres No.106/2015 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang di Laut, Pelni ditugaskan sebagai operator Tol Laut yang melayani angkutan barang pada enam trayek yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui SK Dirjen Hubla No. AL.108/7/8/DJPL-15.
PT Pelni awal bulan ini mengumumkan penambahan dua kapal untuk mendukung program Tol Laut yaitu KM. Freedom dan KM. Meratus Ultima. KM Freedom diluncurkan untuk mengganti KM. Caraka Jaya Niaga 3-32 pada Trayek T-1, Tanjung Perak-Wanci (Wakatobi)-Namlea-Fakfak PP. (3426 mile).
Nantinya, KM.Caraka Jaya Niaga 3-32 dialihkan untuk melayani trayek T-5 Makasar-Tahuna-Lirung-Morotai-Tobelo-Ternate-Babang-Ternate PP (2.608 mile).
Adapun satu kapal lagi yaitu KM. Meratus Ultima akan dioperasikan akhir minggu ini untuk Trayek T-4 Tanjung Priok- Makasar-Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Biak PP. (4.644 mile).
Dengan penambahan 2 rute Kapal Tol Laut ini Pelni mengoperasikan 6 trayek kapal Tol Laut sesuai penugasan pemerintah untuk tahun 2016. Dengan penambahan ini maka trayek yang ditetapkan pemerintah sudah terpenuhi seluruhnya.