Bisnis.com, SURABAYA – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III memproyeksikan penerapan Integrated Billing System (IBS) atau sistem layanan terintegrasi di 43 pelabuhan bisa rampung tahun ini.
Direktur Keuangan Pelindo III, Saefudin Noer mengatakan penerapan IBS ini merupakan persiapan menuju holding BUMN pelabuhan. Proyek IBS ini juga menjadi salah satu upaya mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
“Di samping itum manfaat utama IBS adalah untuk mempermudah pengguna jasa dalam melayani transaksi kepelabuhan dan sebagai efisiensi waktu dan biaya,” katanya dalam rilis, Rabu (1/3/2017).
Adapun program IBS tersebut, Pelindo III bekerja sama dengan sejumlah instansi perbankan seperti BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank Jatim, BCA, Bukopin dan CIMB Niaga.
General Manager Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Joko Noerhuda mengatakan IBS sudah diterapkan di Tanjung Perak sejak November 2016, di mana terdapat 6 pilar di antaranya e-registration, e-booking, e-payment, e-billing, e-care dan e-tracking.
“Dengan begitu kita bisa mengurangi pertemuan dengan pelanggan dan bisa lebih transparan, serta easy doing business,” imbuhnya.
Selain IBS, rencananya Pelindo III akan mengeluarkan facial traffic management pada Mei atau Juni 2017 guna meningkatkan jasa kapal di Tanjung Perak. Serta menambah 8 unit kapal tunda tahun ini, dan tahun depan akan ada 7 unit kapal tunda.