Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kesyahbandaran Tanjung Perak Selidiki BBM Kapal Mutiara Sentosa I

Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya memfokuskan penyelidikan pada bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yang diisi pihak perusahaan KM Mutiara Sentosa I.
KM Mutiara Sentosa I./Antara
KM Mutiara Sentosa I./Antara

Bisnis.com, SURABAYA—Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya memfokuskan penyelidikan pada bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yang diisi pihak perusahaan KM Mutiara Sentosa I dalam pelayaran tujuan Balikpapan-Surabaya.

"KM Mutiara Sentosa I mendapat rute pelayaran Balikpapan-Surabaya p.p. melalui program tol laut. Yang artinya kapal ini mendapat subsidi BBM dari Pemerintah," kata Kepala Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Hari Setyabudi di Surabaya, Senin (6/2/2017).

Hari menjelaskan bahwa subsidi BBM terhadap kapal-kapal yang melintasi rute program tol laut ada kuotanya.

"Besaran kuota ini detailnya saya tidak paham. Akan tetapi untuk rute tol laut tujuan Balikpapan-Surabaya, diperoleh keterangan, KM Mutiara Sentosa I mendapat kuota sebanyak 36 ton dari Pertamina," katanya ditemui di sela penyelidikan hari pertama kapal penumpang yang pada akhir pekan lalu kehabisan BBM dalam pelayarannya menuju Surabaya itu.

Pelayaran rute Balikpapan-Surabaya, kapal penumpang jenis roll on-roll off ini biasanya menghabiskan BBM sebanyak 40 ton.

Nakhoda KM Mutiara Sentosa I Eddy Sarwoyo mengaku telah mengisi 46 ton saat akan berlayar dari Balikpapan ke Surabaya dengan asumsi 6 ton adalah cadangan BBM ketika terjadi cuaca buruk.

Akan tetapi, kapal di bawah agen perusahaan pelayaran PT Atosim ini tidak sampai juga ke Surabaya karena kehabisan BBM saat memasuki perairan Karang Jamuang.

"Kami menaruh curiga karena asumsi 40 ton pelayaran dari Balikpapan ke Surabaya itu sudah umum. Apalagi, dengan cadangan bahan bakar 6 ton sebagai antisipasi jika terjadi cuaca buruk," kata Hari.

Ia mencontohkan kapal-kapal penumpang lain tujuan Balikpapan- Surabaya, misalnya milik PT Dharma Lautan Utama, juga membawa BBM sebanyak 46 ton. Selama ini, tidak ada yang kehabisan BBM. Itulah yang kini menjadi fokus penyelidikan.

"Jika subsidi dari Pertamina mendapat 36 ton BBM, pihak perusahaan KM Mutiara Sentosa I mestinya mengisi sendiri dengan BBM nonsubsidi sebanyak 10 ton. Kami sedang telusuri apa benar-benar diisi sendiri dengan BBM nonsubsidi sebanyak 10 ton apa enggak," katanya.

Hari juga tak menampik adanya dugaan pihak perusahaan KM Mutiara Sentosa I sengaja tidak mengisi BBM nonsubsidi sebagaimana mestinya seperti yang dibutuhkan dalam pelayaran Balikpapan-Surabaya agar Pemerintah menambah kuota BBM subsidi pada kapal-kapal program tol laut.

Terlebih, kejadian kehabisan BBM pada KM Mutiara Sentosa I diinformasikan sudah terjadi sebanyak tiga kali. Dua kali lainnya kasus kehabisan BBM KM Mutiara Sentosa I tidak begitu ramai menjadi pembahasan karena posisi kapal sudah dekat dengan pelabuhan.

"Akan tetapi, kami tidak perlu suuzan dahulu. Kita tunggu saja penyelidikannya sampai selesai," ucap Hari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper