Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gandeng Nindya Karya, Pelindo III Perluas Kapasitas Teluk Lamong 1,5 Juta TEUs

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III memperluas kapasitas lapangan penumpukan petikemas atau container yard di Terminal Teluk Lamong (TTL) di Surabaya, Jawa Timur menjadi 1,5 juta TEUs.
Kegiatan bongkar muat kontainer di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/3)./Antara-Didik Suhartono
Kegiatan bongkar muat kontainer di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/3)./Antara-Didik Suhartono

Bisnis.com, SURABAYA – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III memperluas kapasitas lapangan penumpukan petikemas atau container yard di Terminal Teluk Lamong (TTL) di Surabaya, Jawa Timur menjadi 1,5 juta TEUs.

Perluasan ini ditargetkan rampung kurang dari dua tahun. CEO Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Ari Askhara mengatakan pengembangan TTL dilakukan secara bertahap dan perluasan kali ini merupakan tahap II yang akan digarap oleh BUMN PT Nindya Karya.

“Pengerjaan container yard tahap II ini dari eksisting 10 blok dengan kapasitas 1 juta TEUs menjadi 15 blok dengan kapasitas 1,5 juta TEUs,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (10/4/2018).

Ari menuturkan TTL diproyeksikan sebagai terminal peti kemas utama di Pelabuhan Tanjung Perak yang pada fase ultimate (final) menjadi seluas 30 blok lapangan penumpukan peti kemas dengan kapasitas mencapai 6,5 juta TEUs.

"Pelindo III berinvestasi untuk perluasan CY (container yard/lapangan penumpukan) tahap kedua ini senilai hampir Rp400 miliar," sebutnya.

Direktur Utama Nindya Karya Indrajaya Manopol menyatakan pihaknya menargetkan bisa menyelesaikan proyek tersebut dalam waktu 18 bulan atau lebih cepat dari target kontrak 2 tahun.

"Proyek ini penting sebagai pengembangan jalur logistik untuk menekan cost dan juga bagian dari nawacita pemerintah agar target pertumbuhan ekonomi 5% untuk tahun ini dapat tercapai," imbuhnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, Pelindo III juga sedang membangun jalan layang akses menuju TTL sepanjang 2 kilometer (km) dengan nilai Rp1,3 triliun. Perseroan menunjuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. selaku kontraktor.

Jalan layang ini akan menghubungkan TTL dengan Tol Surabaya–Gresik melalui Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB). Proyek tersebut diproyeksi bisa rampung dalam satu tahun atau 365 hari kalender, dilanjutkan dengan masa pemeliharaan selama 720 hari kalender.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper