Bisnis.com, MALANG - Kota Malang pada Februari 2025 mengalami deflasi bulanan sebesar 0,69% (mtm) lebih dalam dibanding bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,60% (mtm) yang dipicu a.l diskon tarif listrik.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina, mengatakan dengan capaian tersebut, Kota Malang tercatat mengalami deflasi tahunan sebesar 0,22% (yoy).
“Deflasi periode Februari 2025 terutama didorong oleh penurunan harga pada kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Lainnya dengan andil -0,70% (mtm),” ujarnya, Rabu (5/3/2025).
Deflasi yang lebih dalam tertahan oleh inflasi yang terjadi pada kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya dengan andil 0,11% (mtm).
Menurutnya berdasarkan komoditas penyebabnya, deflasi terbesar Kota Malang didorong oleh penurunan tarif listrik, penurunan harga komoditas bawang merah, daging ayam ras, cabai rawit dan kacang panjang masing-masing dengan andil -0,79%, -0,06%, -0,04%, 0,03% dan 0,02% (mtm).
Penurunan tarif listrik seiring masih berlanjutnya kebijakan pemerintah terkait pemberian diskon tarif listrik sebesar 50% pada pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA yang berlaku sejak Januari 2025.
Baca Juga
Adapun penurunan harga komoditas bawang merah, cabai rawit dan cabai merah, kata dia, disebabkan oleh berlangsungnya panen hortikultura sejak akhir bulan Januari sehingga pasokan melimpah pada Februari.
Penurunan harga daging ayam ras disebabkan oleh pasokan yang melimpah seiring penurunan harga pakan ternak.
Deflasi yang lebih dalam tertahan oleh inflasi pada komoditas emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, bensin, beras dan wortel masing-masing dengan andil 0,09%, 0,09%, 0,06%, 0,03%, 0,02% dan 0,01% (mtm).
Peningkatan harga bahan bakar rumah tangga seiring peningkatan LPG ukuran 3kg sesuai SK Gubernur Jawa Timur tahun 2025. Lebih lanjut, peningkatan harga bensin seiring dengan berlanjutnya penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Non Subsidi per tanggal 1 Januari 2025.
Adapun emas perhiasan, kata Febrina, juga masih terpantau mengalami tren peningkatan seiring kondisi geopolitik yang masih belum stabil. Sementara peningkatan harga beras disebabkan oleh terbatasnya pasokan beras SPHP di pasar.
Dia menilai pula, tekanan inflasi Kota Malang pada Februari 2025 tercatat masih terkendali. Hal ini tidak terlepas dari koordinasi solid yang dilakukan TPID yang diwujudkan melalui sinergi kolaboratif dalam pengendalian inflasi, diantaranya,
pelaksanaan sidak pasar untuk pemantauan harga dan ketersediaan stok barang menjelang Ramadan pada 26-28 Februari 2025.
Juga, pelaksanaan operasi pasar murah di Kantor Pos Kota Malang 24-28 Februari 2025, pemantauan ketersediaan gas LPG 3 kg di pasar dan penjual eceran, pemantauan harga bahan pangan pokok selama Februari 2025, dan Rakor rutin mingguan pengendalian inflasi bersama Kemendagri pada Februari 2025.