Bisnis.com, MALANG — Pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja Bank Indonesia (BI) Malang diproyeksikan lebih tinggi dari rerata pertumbuhan ekonomi Jatim pada 2024.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Dedy Prasetyo, mengatakan pertumbuhan ekonomi Jatim pada 2024 diprediksi di angka 4,7%-,5-5%. "Pertumbuhan ekonomi di Malang diproyeksikan lebih tinggi, yakni di kisaran 5,12%-5,9%," ungkapnya, Senin (16/12/2024).
Optimisme itu, kata dia, didorong kinerja sektor pariwisata yang sudah pulih, bahkan lebih baik daripada sebelum Covid. Kinerja sektor industri juga baik. Indikasinya, tidak ada PHK massal sampai dengan November 2024. "Inflasi juga terjaga rendah," ujarnya.
Pada November 2024 Malang dan Probolinggo mengalami inflasi (0,24% mtm ) didorong kelompok makanan minuman dan tembakau serta kelompok perawatan pribadi.
Menurutnya, laju inflasi pada 2024 menunjukkan tren penurunan dan terjaga dalam rentang sasaran inflasi 1,5% s/d 3,5%. Inflasi yang terkendali didukung oleh penurunan inflasi kelompok makanan minuman tembakau.
Menurutnya, perekonomian Jawa Timur tumbuh resilient pada triwulan III didukung oleh konsumsi Investasi dan ekspor. Dari sisi penawaran pertumbuhan didorong oleh manufaktur, perdagangan dan konstruksi.
Baca Juga
Di wilayah kerja BI Malang, kata dia, menjadi pengungkit pertumbuhan di Jawa Timur Kawasan Tengah Selatan (KaTeSa) dengan laju pertumbuhan 5,36% (yoy), di atas Jawa Timur 4,95% (yoy) dan nasional 5,05% (yoy) pada 2023.
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi tertinggi di wilker adalah Kota Batu 6,19% (yoy) didorong oleh kinerja perdagangan, seiring meningkatnya jumlah wisatawan sebesar 20%.
Dedy menuturkan, struktur ekonomi di wilayah kerja ditopang oleh industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, pertanian, penyediaan akomodasi dan mamin serta infokom.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai motor pertumbuhan ekonomi di wilayah BI Malang ada di Kota Malang dan Kota Batu.
Kedua wilayah ini, kata dia, diprediksi laju pertumbuhan ekonomi sampai akhir 2024 di kisaran 6%. Selain karena faktor pulihnya pariwisata, pertumbuhan ekonomi juga didorong pertumbuhan kredit yang akan mengakselerasi pertumbuhan sektor perdagangan, industri dan jasa.
Di sisi lain, kata dia, semakin membaiknya kualitas infrastruktur mendorong peningkatan aksesibilitas dan konektivitas antardaerah dan pusat pertumbuhan ekonomi. Di luar Kota Malang dan Kota Batu, terdapat sektor industri di Kab. Probolinggo dan kab. Pasuruan akan turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di wilayah Kantor BI Malang.(K24)