Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Siap Serap Beras Petani Hasil Panen Februai-Maret 2024

Bulog siap menyerap beras petani hasil panen Februari-Maret 2024 untuk mendukung Program Kemandirian Pangan pemerintah.
Direktur Human Capital Perum Bulog, Prof Sudarsono Hardjosoekarto, menanam pohon alpukat hass dalam Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) program Bulog Hijau (Konservasi Hijauan Daratan) dengan menanam 413 pohon di Arberotum Sumber Brantas Batu, Sabtu (14/12/2024)./Bisnis-Choirul Anam
Direktur Human Capital Perum Bulog, Prof Sudarsono Hardjosoekarto, menanam pohon alpukat hass dalam Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) program Bulog Hijau (Konservasi Hijauan Daratan) dengan menanam 413 pohon di Arberotum Sumber Brantas Batu, Sabtu (14/12/2024)./Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, BATU — Bulog siap menyerap beras petani hasil panen Februari-Maret 2024 untuk mendukung Program Kemandirian Pangan pemerintah.

Direktur Human Capital Perum Bulog, Prof Sudarsono Hardjosoekarto, mengatakan untuk harga pembelian beras, sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP). “Intinya, Bulog siap menyerap beras petani berapa pun jumlahnya,” ujarnya dalam Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) program Bulog Hijau (Konservasi Hijauan Daratan) dengan menanam 413 pohon di Arboretum Sumber Brantas Batu, Sabtu (14/12/2024).

Namun, kata dia, yang juga diharapkan dari Bulog berupa dukungan pemerintah terkait penyaluran beras. Jika pengadaan beras berhasil dalam jumlah besar, namun dari sisi penyaluran tidak jelas, maka akan menjadi beban Bulog karena beras tersebut perlu perawatan yang membutuhkan biaya tidak kecil.

Bantuan pemerintah untuk Bulog sebenarnya sudah ada, kata dia, yakni Bantuan Pangan. Dengan terus dijalankannya program Bantuan Pangan, maka kebutuhan beras dari Bulog untuk mendukung program menjadi jelas. 

Kebutuhan beras akan dipenuhi dengan penyerapan beras milik petani. “Kalau Bantuan Pangan bisa dilaksanakan setiap bulan sekali, akan lebih bagus,” ujarnya.

Dengan keberhasilan penyerapan beras petani pula, maka otomatis pemerintah tidak perlu impor untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Dia meyakinkan, program Bantuan Pangan pemerintah efektif menekan inflasi yang dipicu kenaikan harga pangan, terutama beras. Inflasi pada 2024 diproyeksikan rendah yang dipicu a.l stabilnya harga beras.

Terkait realisasi penyaluran beras Bantuan Pangan 2024, dia meyakinkan, sudah mencapai 90% lebih dan sampai akhir tahun akan tuntas tersalurkan. 

Terkait penyerapan beras tahun ini, kata dia, Bulog telah menyerap beras petani sebanyak 1,3 juta ton, sedangkan pada 2025 masih belum ditetapkan besaran serapannya.

“Intinya Bulog siap menyerap beras petani berapapun jumlahnya asal dari sisi penyaluran sudah jelas pula,” ujarnya.

Menurutnya, sejalan dengan kegiatan TJSL program Bulog Hijau, Bulog juga ingin menyampaikan bahwa Bulog memiliki peran utama dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui tiga pilar penting, yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi harga pangan masyarakat. 

Melalui pilar ketersediaan, Bulog akan memastikan ketersediaan stok pangan pokok di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil, melalui jaringan distribusi yang luas dan infrastruktur logistik yang andal. Selanjutnya melalui pilar keterjangkauan, Bulog akan berupaya menjaga akses keterjangkauan masyarakat terhadap pangan pokok, melalui penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, seperti beras Bantuan Pangan (Banpang). 

Kemudian melalui pilar stabilisasi, Bulog memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas harga pangan di pasar melalui operasi pasar dan pengelolaan CBP melalui penyaluran beras SPHP atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan. 

Langkah operasi yang dijalankan oleh Bulog tidak hanya akan melindungi konsumen, tetapi juga membantu petani mendapatkan harga jual yang wajar. “Ketiga pilar tersebut tidak hanya mencerminkan misi Bulog dalam mendukung ketahanan pangan, tetapi juga mendukung keseimbangan sosial dan perekonomian masyarakat,” ucapnya. (K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper