Bisnis.com, MALANG—Pertumbuhan transaksi menggunakan QRIS di wilayah kerja Bank Indonesia (BI) Malang mencapai 263% secara tahunan pada posisi Juli 2024.
Kepala Perwakilan BI Malang Febrina mengatakan merchant tumbuh 26,5% menjadi sebanyak 672.000 pada posisi Juli 2024.
“80% transaksi QRIS pada kegiatan UMKM,” ujarnya pada QRIS Fun Run 2024 di Malang, Minggu (18/8/2024).
Konsentrasi penggunaan QRIS, kata dia, masih berpusat di Kota Malang dan Kab. Malang dengan proporsi 68%. Kenyataan itu, dia menilai, perlu menjadi perhatian, yakni mengembangkan QRIS di luar Malang, yakni Pasuruan dan Probolinggo.
Di Kab. Probolinggo, kata dia, penggunaan QRIS potensial untuk ditingkatkan dengan keberadaan Bromo sebagai destinasi wisata dunia. Potensinya yang paling besar, pembayaran dengan menggunakan QRIS untuk penyewaan jeep.
Saat ini, kata dia, penggunaan QRIS untuk menyewa jeep masih rendah. Kendalanya, sopir masih sulit diubah kebiasaannya dalam bertransaksi.
Baca Juga
Mereka menginginkan bertransaksi harian sehingga yang paling pas menggunaanakan transaksi uang kartal secara tunai.
“Ini tantangannya sehingga perlu dilakukan sosialisasi,” ujarnya.
Penggunaan QRIS dalam bertransaksi, dia meyakinkan, sebenarnya menguntungkan mereka, terutama UMKM. Dengan adanya QRIS, maka ada alternatif sistem pembayaran.
“Di Bromo, sambungan internetnya bagus. Jadi tidak masalah,” ujarnya.
Dia optimistis, nantinya transaksi nontunai akan lebih besar daripada nontunai karena transaksi itu terbukti memudahkan penggunanya. Bagi konsumen, mereka tidak perlu repot-repot menyiapkan uang kartal, sedangkan bagi UMKM ada alternatif untuk menerima transaksi, tidak mengharuskan hanya sebatas transaksi tunai.
Dia juga terus mensosialisasikan pengguinaan nontunai pada Gen Z dan anak-anak sekolah. Yang terutama ditekankan pada mereka, terkait perlu bijak dalam menggunakan rupiah. (K24)