Bisnis.com, MOJOKERTO - Berdiri sejak 1985, siapa yang tak kenal bus Gunung Harta, bus yang melayani trayek pertamanya dari Denpasar-Jakarta itu sudah menjadi salah satu ‘legenda’ bus di Indonesia.
Hingga kini PO Gunung Harta sudah memiliki 90 armada untuk berbagai kelas yang beroperasi untuk 17 trayek dengan rute terpanjang melayani relasi Banyuwangi - Jakarta.
I Gede Yoyok Santoso, Direktur PT Gunung Harta Transport Solution pada hari ini (15/8) meneguhkan niatnya untuk komitmen menggunakan produk non subsidi Dex Series untuk seluruh armadanya.
“Setelah saya hitung-hitung, menggunakan Dex Series ternyata lebih efisien. Biasanya bus dua kali PP sudah ganti filter, ini sekarang tujuh kali. Ini berdampak juga pada mesin dan olinya. Selisih harganya dikalkulasi tetap lebih efisien dibanding harus keluar biaya maintenance lebih besar. Harapannya ini bisa menular ke PO Bus lainnya,” ujar Yoyok sapaan akrabnya.
Pengukuhan komitmen itu dilakukan pada Penandatanganan MoU antara PO Gunung Harta Transport Solutions dengan Pertamina Patra Niaga bertempat di SPBU 54.613.01 By Pass Mojokerto.
Kegiatan dihadiri oleh Manager Commercial Fuel Sales Pertamina Patra Niaga Fachrizal Imaduddin, Sales Area Manager Retail Surabaya Ivan Syuhada, Sales Branch Manager II Surabaya Agung Surya Pranata.
Sales Area Manager Retail Ivan Syuhada mengapresiasi inisiatif dari PO Gunung Harta.
“Secara spesifikasi, penggunaan Dexlite ini memang membuat mesin lebih efisien dengan cetane number yang lebih bagus dibanding Solar. Secara lingkungan juga lebih ramah lingkungan, kalau seluruh PO Bus menggunakan ini harapannya ada ekosistem transportasi ramah lingkungan nantinya. Kesempatan ini kami juga mengenalkan produk Pertamina lain yakni pelumas dan musicool yang nanti akan digunakan untuk bus dan kantor PO Gunung Harta,” ujar Ivan.
Pengalaman berkendara yang lebih nyaman dirasakan oleh Dimas Kristianto, Pengemudi Bus Gunung Harta Sumenep-Jakarta.
“Iyo mbak, lek nyetir (mengemudi) lebih enteng dan lebih hemat tenaga karna tarikannya lebih enteng. Kami juga jadi tidak terbebani karna harus sering ganti filter kalau pakai Solar,” tutur Dimas berapi-api.
Ahad Rahedi Area Manager Comm Rel & CSR mendukung langkah yang lebih maju dari Gunung Harta.
“Dengan komitmen Gunung Harta yang seperti itu, membuktikan bahwa managementnya bagus, value PO nya pasti akan terangkat baik ke konsumen maupun seluruh pihak. Keberaniannya beralih ke produk Non Subsidi perlu di apresiasi didasari perhitungan yang matang. Kedepannya kami juga akan mendorong peningkatan utilisasi aplikasi MyPertamina guna mempermudah perusahaan angkutan melakukan monitoring jumlah dan frekuensi transaksi BBM bagi seluruh armadanya,” ujar Ahad.