Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modal Budi Daya Tebu Perlu Rp1,3 Triliun, Bank Mandiri Sokong Rp500 Miliar

Pembiayaan modal usaha petani untuk biaya garap, pupuk dan biaya tebang muat dan angkut (TMA), juga digunakan membeli benih tebu.
Ilustrasi truk mengangkut tebu./Ist
Ilustrasi truk mengangkut tebu./Ist

Bisnis.com, SURABAYA - PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan memperkirakan modal budi daya petani tebu periode 2024/2025 perlu Rp1,3 triliun.

Direktur Keuangan SGN, Hariyanto, menjelaskan dari total kebutuhan modal tersebut, perbankan mengambil peran pembiayaan. "Bank Mandiri membantu modal usaha petani sebesar Rp500 miliar," jelasnya dalam rilis, Selasa (13/8/2024).

Direktur Utama SGN Mahmudi menjelaskan pembiayaan Bank Mandiri diperuntukkan sebagai pemenuhan modal usaha petani untuk biaya garap, pupuk dan biaya tebang muat dan angkut (TMA), juga digunakan membeli benih tebu. Alokasi biaya benih merupakan cakupan baru di pembiayaan perbankan.

Direktur Utama PTPN III (Persero) Holding Perkebunan Nusantara, M. Abdul Ghani, menuturkan perseroan berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani tebu di Indonesia, dengan memberikan akses lebih luas terhadap fasilitas keuangan.

"Dengan akses pembiayaan yang lebih mudah dan fleksibel, petani tebu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen mereka," jelasnya.

Sinergi Gula Nusantara pada periode giling tahun ini menargetkan bisa mengolah 13,5 juta ton tebu dan menghasilkan 992.000 ton gula kristal. Sampai dengan Juli 2024, perseroan telah menggiling tebu sebesar 4,1 juta ton.

Sementara di sisi lahan, SGN bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I terkait integrasi bisnis tebu. Secara teknis, selepas kerja sama ini, SGN akan mengelola lahan milik SupportingCo PTPN I dengan skema kerja sama operasional (KSO).

Sinergi Gula Nusantara (SGN) dalam rantai produksi gula semula fokus pada sektor pengolahan tanaman tebu pada off farm (pabrik gula). Adapun di sisi on farm (kebun tebu) dikelola oleh PTPN I dengan dengan total luas areal sebesar 59.301 hektare.

Setelah dilakukan kerja sama dengan PTPN, maka pengelolaan bisnis gula akan dilakukan secara terintegrasi oleh SGN dengan mengelola pabrik gula dan kebun tebu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper