Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Malang Kembali Alami Deflasi -0,01% pada Juli 2024

Inflasi Kota Malang mencapai 1,83%, sedangkan secara ytd mencapai 0,56%.
Pedagang menunjukan bawang putih di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). / Bisnis - Abdurachman
Pedagang menunjukan bawang putih di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). / Bisnis - Abdurachman

Bisnis.com, MALANG — Kota Malang kembali mengalami inflasi pada Juli 2024, yakni sebesar -0,01%.

Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, mengatakan secara yoy inflasi Kota Malang mencapai 1,83%, sedangkan secara ytd mencapai 0,56%.

“Kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Malang pada Juli 2024, yakni sebesar 0,13%,” ucapnya, Kamis (1/8/2024).

Komoditas penyebab deflasi, yakni bawang merah, cabai merah, tomat, papaya, telur ayam ras, labu siam, jipang, sawi putih, jerukm, kol putih, dan daging ayam ras.

Sedangkan komoditas yang mengalami inflasi, yakni cabai rawit, beras, sekolah dasar, ketang, emas perhiasan, sigaret kretek mesin, udang basah, pisang, jagung manis, dan angkutan udara.

Pendidikan, kata dia, memberikan andil positif pada setiap Juli. Selama 3 tahun terakhir, tarif uang sekolah SMA memiliki andil yang cukup besar pada Juli.

Bawang merah, cabai merah, tomat, telur ayam ras, daging ayam ras, mempunyai andil tinggi terhadap deflasi (m-to-m).

Pada Juli 2024, kata dia, bawang merah di Kota Malang tercatat mengalami penurunan harga jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Bawang merah juga mengalami deflasi pada Juli 2023, meskipun tidak sedalam deflasi Juli 2024 yang sebesar 24,86%. “Komoditas cabai merah mengalami penurunan harga pada Juli 2024 sebesar 4,31% dan memberikan andil deflasi sebesar 0,06%,” ujarnya.

Komoditas tomat, mengalami deflasi 3 bulan berturut-turut sejak Mei 2024. Demikian juga daging ayam ras mengalami penurunan harga selama 4 bulan berturut-turut sejak April 2024.

Pada bulan Juni-Juli 2024 berturut-turut daging ayam ras dan telur ayam ras mengalami penurunan harga secara bersama-sama.

Pada Juli, beras telah mendorong inflasi (m-to-m). Setelah terus mengalami penurunan harga sejak Maret hingga Juni 2024, dia menegaskan, beras mengalami inflasi di Juli 2024. Pada Juli ini harga rata-rata beras naik sebesar 1,56% dibandingkan harga Juni. Beras memberikan andil inflasi sebesar 0,06%.

Penyebab peningkatan harga beras diantaranya berkurangnya panenan dan saat ini mulai masuk musim tanam.

Sedangkan pada komoditas cabai rawit, Umar menegaskan, pada Juli 2024 rata-rata harga cabai rawit di Kota Malang tercatat mengalami peningkatan sebesar 42,07% jika dibandingkan bulan sebelumnya.

“Penyebab peningkatan harga cabai rawit diantaranya adalah menurunnya panenan,” ucapnya.(K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper