Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modal Indonesia Respons Dinamika Ekonomi Global, Ini Kata Akademisi

Menjelang pertengahan 2024, perkembangan ekonomi global menunjukkan tren yang membaik, namun masih dihadapkan pada tingginya risiko dan ketidakpastian.
Proses bongkar muat gula di Terminal Kade 101 Tanjung Priok, Jakarta./Bisnis-Abdurachman.
Proses bongkar muat gula di Terminal Kade 101 Tanjung Priok, Jakarta./Bisnis-Abdurachman.

Bisnis.com, MALANG — Kondisi ekonomi global dan nasional membaik menjelang pelantikan Presiden-Wapres terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sehingga dapat menjadi modal pemerintah baru dalam membangun ekonomi dalam negeri.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Prof Candra Fajri Ananda, mengatakan menjelang pertengahan 2024, perkembangan ekonomi global menunjukkan tren yang membaik, namun masih dihadapkan pada tingginya risiko dan ketidakpastian. 

“Tingkat inflasi global telah termoderasi, namun di banyak negara maju masih dalam tren yang tinggi sehingga menyebabkan berlanjutnya situasi high for longer,” katanya, pada Podcast ISEI Malang, Senin (22/7/2024).     

Aktivitas manufaktur global, kata dia,  membaik dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufacture Global berada di zona ekspansi. Di sisi lain, volatilitas harga komoditas masih terjadi yang dipengaruhi berbagai faktor baik sisi permintaan dan penawaran, hingga faktor geopolitik dan perubahan iklim.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi global menunjukkan tren beragam seperti perekonomian AS yang melanjutkan resiliensinya, ekonomi Eropa yang menunjukkan tanda pemulihan meskipun masih lemah, dan Tiongkok yang kembali mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang kuat meski dibayangi berbagai tantangan domestik.

Dia menegaskan, pemerintah terus berkomitmen untuk mengoptimalkan APBN sebagai instrumen kebijakan fiscal dalam menjaga ekonomi masyarakat, mendorong pertumbuhan sekaligus menjaga stabilitas perekonomian. 

“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didukung oleh kinerja positif di semua komponen. Sepanjang triwulan I/2024, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,91% (yoy), PMTB 3,8%, Konsumsi Pemerintah 19,9%, Kinerja ekspor barang dan jasa 0,5%,” kata Candra yang juga Stafsus Menteri Keuangan itu.

Dari sisi kelompok produksi, kata dia, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor akomodasi tumbuh signifikan Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan pada triwulan I/2024 mengalami kontraksi. Industri Manufaktur tumbuh positif, dan peningkatan mobilitas masyarakat telah mendorong sektor-sektor penunjang pariwisata tumbuh signifikan.

Secara spasial, kata Candra yang juga Anggota Badan Supervisi OJK itu, tren pertumbuhan positif terjadi di semua wilayah. Pulau Jawa sebagai kontributor utama perekonomian, tumbuh relatif kuat di level 4,8% (yoy). 

Aktivitas sektor manufaktur dan jasa yang terus meningkat, menurutnya, menopang pertumbuhan ekonomi pada wilayah ini, sedangkan keberlanjutan pengembangan industri hilirisasi SDA menjadi faktor utama bagi pertumbuhan kawasan Sulawesi dan Maluku Papua yang tumbuh masing masing 6,4% dan 12,2% (yoy). 

“Pembangunan ekonomi di Kalimantan, termasuk aktivitas Pembangunan IKN, turut mendorong pertumbuhan di wilayah tersebut yang tercatat sebesar 6,2% (yoy),” ucapnya.

Sedangkan nilai ekspor Indonesia Juni 2024, dia menegaskan, mencapai US$20,84 miliar atau turun 6,65% dibanding ekspor Mei 2024. Dibanding Juni 2023 nilai ekspor naik sebesar 1,17%. 

Namun, Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Juni 2024 turun 2,76% dibanding periode yang sama tahun 2023. Sedangkan nilai impor Indonesia Juni 2024 mencapai US$18,45 miliar, turun 4,89% dibandingkan Mei 2024 atau naik 7,58% dibandingkan Juni 2023.  

Keberhasilan pemerintah dalam melaksanakan pesta demokrasi (Pilpres dan Pileg) secara damai menjadi modal positif di dalam melecut kepastian arah kebijakan ekonomi ke depan. 

“Hal ini tentunya diharapkan juga terjadi didalam proses pilkada, sehingga Pilkada yang berjalan damai akan memperkuat iklim yang lebih kondusif untuk akselerasi perekenomian daerah,” ucapnya.(K24)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler