Bisnis.com, SURABAYA - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur kurang optimal memanfaatkan pemasaran digital karena keterbatasan pengetahuan, keterampilan, akses teknologi, keterbatasan sumber daya akibat tidak melek teknologi.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur Andromeda Qomariah menjelaskan pasar digital merupakan wilayah mudah, murah diakses, serta menjangkau pasar lebih luas.
"Ada 139 juta individu pengguna media sosial di Indonesia, 49,9 persen dari total penduduk. Dari 34,5 persen pengguna medsos, mereka menggunakan untuk menemukan produk yang dibeli. Ini peluang untuk ditangkap," jelasnya dalam sambutan Upgrade Skill Bersama Tokopedia dan Tiktok di Surabaya, Rabu (15/5/2024).
Acara upgrade skill diikuti 46 pelaku usaha dari sejumlah daerah di Jawa Timur, seperti dari Banyuwangi, Jember, sampai Sidoarjo. Peserta pelatihan merupakan pengusaha yang sudah berjualan di Tokopedia maupun Shop Tokopedia (Tiktok).
Andromeda menuturkan sebagian UKM ada yang kurang terdorong untuk meningkatkan capaian penjualan. "Ada sebagian pelaku usaha berprinsip ngene ae wis payu ora usah aneh-aneh [begini aja sudah laku tidak usah aneh-aneh]," jelasnya.
Mengenai pentingnya peningkatan keterampilan UKM, Andromeda menegaskan acara yang digelar Tokopedia sangat membantu pelaku usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kapasitas bisnis.
Baca Juga
Tokopedia mencatat pembeli online dari total populasi yang melakukan transaksi belanja online lebih dari 1x dalam setahun sebanyak 120 juta orang. Pengguna layanan online tansaksi atas jasa perbankan/isi ulang sebanyak 173 juta orang.
Adapun pengguna smartphone dalam 1 tahun mencapai 217 juta. Penduduk yang mengakses internet mencapai 224 juta dari total populasi Indonesia 278 juta.
Sementara di sisi infrastruktur, rasio penetrasi pengguna internet di Jawa mencapai lebih 83% dan rasio penetrasi pengguna internet di Jawa Timur mencapai lebih 81%.
Head of Communications Tokopedia, Aditia Grasio Nelwan, menjelaskan selama 14 tahun Tokopedia beroperasi sudah ada 14 juta penjual. Jangkauan distribusi mencapai 99% kecamatan di Indonesia dengan lebih dari 15 mitra logistik, lebih dari 65 metode pembayaran dan menyediakan lebih dari 1,8 miliar produk.
Sementara secara regional, Tokopedia mendapati fakta penjual di Surabaya telah terbukti mampu menggaet pembeli tidak hanya dari kota-kota sekitar, namun juga kota di luar provinsi. Medan dan Pelembang termasuk beberapa kota dengan rasio distribusi produk tinggi dari Kota Surabaya
"Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia dan jalur perdagangan utama di Jawa Timur," jelasnya menggambarkan potensi penjualan digital di wilayah setempat.
Aditia juga mengambarkan data Tokopedia bahwa kategori terpopuler di Surabaya makanan dan minuman, pertukangan, kesehatan, rumah tangga dan komputer dan laptop. Produk terpopuler di Surabaya adalah minyak, beras putih, gula, hp dan gadget (android), makanan kucing, sabun mandi.
Dalam sesi upgrade skill, UKM didorong terus untuk meningkatkan terobosan agar penjualan meningkat. Aktif merespons chat penjual, memberi diskon, memberi deskripsi, memberi solusi konsumen sampai meningkatkan keterpercayaan toko perlu terus dilakukan. Tokopedia juga menyediakan berbagai kanal agar kemampuan penjual terus meningkat.