Bisnis.com, SURABAYA - Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Surabaya berkomitmen menyalurkan pembiayaan KUR syariah sekitar Rp1,94 triliun pada 2024 naik 7% dibanding realisasi tahun lalu sebesar Rp1,81 triliun.
RCEO BSI Regional Surabaya, Firman Jatnika, mendorong pelaku usaha UMKM naik kelas agar penyaluran KUR syariah ini tepat sasaran dan mampu mencetak para pelaku usaha lain yang lebih banyak dan berkualitas. Salah satu strateginya dengan pendampingan melalui BSI UMKM Center di Jln R.A Kartini 107-109 Surabaya.
"UMKM yang tergabung di BSI UMKM Center ada 600 UMKM untuk wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara," jelasnya dalam rilis, Senin (4/3/2024).
Adapun pendampingan diberikan dalam bentuk sosialisasi sertifikasi halal, cara pengelolaan keuangan agar bankable serta mengikutsertakan para pelaku usaha UMKM bertemu dengan user/buyer sehingga circle hulu ke hilir usaha UMKM dapat berputar dengan baik. Pelatihan kepada UMKM juga disinergikan bersama universitas, inkubasi UMKM dan dinas pemerintah terkait.
Diberitakan Bisnis sebelumnya, pemerintah menyiapkan anggaran subsidi untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp47,78 triliun pada 2024.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan menyampaikan bahwa alokasi anggaran tersebut akan digunakan untuk pembayaran subsidi bunga/subsidi marjin KUR tahun berjalan dan pembayaran carry over subsidi bunga/subsidi marjin KUR pada periode sebelumnya.
Baca Juga
Ferry mengatakan pada 2024 pemerintah akan melanjutkan penyaluran KUR yang tidak hanya memprioritaskan kuantitas, tetapi juga memprioritaskan kualitas. Dalam hal ini, pemerintah akan melakukan beberapa perubahan kebijakan KUR pada 2024, dalam rangka mempertegas beberapa ketentuan yang berlaku pada kebijakan penyaluran KUR Tahun 2023.
“[Beberapa perubahan] seperti ketentuan terkait kepesertaan debitur KUR di program perlindungan sosial ketenagakerjaan, akses KUR berulang bagi debitur KUR sektor pertanian, dan pendefinisian kredit yang dikecualikan untuk memperoleh kembali akses KUR,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (27/12/2023).
Pemerintah menetapkan target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) atau kredit bersubsidi sebesar Rp585 triliun pada 2024. Target penyaluran tersebut meningkat sebesar 24,4% dibandingkan dengan target pada 2023 yang ditetapkan sebesar Rp470 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Program KUR tersebut merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang terus menunjukkan kinerja impresif dan mampu menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi nasional.
“KUR telah berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2022 dengan total outstanding mencapai 25,2% atau melampaui pertumbuhan kredit perbankan yang sebesar 11,01 persen,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (29/11/2022).