Bisnis.com, MALANG — Tingkat hunian hotel di Kota Malang melorot jadi 41,41% pada Januari 2024 bersamaan dengan telah selesainya libur panjang dan aktivitas sekolah mulai normal.
Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, mengatakan secara mtm berarti terjadi penurunan 17,56 poin, sedangkan secara yoy turun 2,93 poin. “Namun jika dibandingkan Tingkat penghunian kamar (TPK) Jatim dan nasional, angka TPK masih lebih bagus,” ujarnya,
TPK nasional pada Januari 2024 mencapai 37,25%, sedangkan di Jatim mencapai 37,71%.
Rata-rata menginap tamu hotel di Malang, mencapai 1,34 hari, lebih tinggi dari rerata Jatim yang mencapai 1,33 hari, dan lebih rendah dari rerata nasional yang mencapai 1,47 hari.
Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai tingkat hunian hotel menjadi salah satu cerminan geliat pariwisata.
Selama Januari 2024, kata dia, aktivitas sekolah sudah mulai normal, aktivitas pemerintahan daerah maupun swasta yang memanfaatkan MICE masih sangat terbatas sehingga hal ini berdampak pada turunnya tingkat hunian hotel.
Baca Juga
Hal yang sama diprediksi akan terjadi sampai Maret, kemudian akan mengalami kenaikan kembali pada April seiring dengan momen Lebaran.
“Tentunya dengan fenomena wisatawan budget yang makin diminati, tingkat okupansi hotel sebagai cerminan geliat pariwisata harus ditingkatkan dengan memasukkan tingkat hunian hotel nonbintang, penginapan, homestay, villa, dan sejenis lainnya,” ujarnya.
Hal ini perlu dilakukan, ujar dia, agar indikator okupansi hotel lebih representatif dalam menggambarkan geliat pariwisata di suatu daerah. (K24)