Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim Inflasi 2,81% pada Februari 2024, Dipicu Harga Beras

Komoditas penyumbang tertinggi inflasi Jawa Timur yakni beras, harga rata-ratanya cenderung mengalami kenaikan setiap bulannya.
Buruh mengangkut karung beras./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.
Buruh mengangkut karung beras./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.

Bisnis.com, SURABAYA - Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur mencatat berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 11 kota di wilayah tersebut, pada Februari 2024 mengalami inflasi sebesar 0,49% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai deflasi di angka 0,10%.

Kepala BPS Provinsi Jawa Timur Zulkipli saat menyampaikan Berita Resmi Statistik di Surabaya, Jumat(1/3/2024), mengatakan bila dilihat pada Januari dan Februari 2024, maka bisa diasumsikan untuk 10 bulan yang tersisa kondisinya tidak berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Kondisi Jawa Timur secara year to year akan mengalami inflasi sebesar 2,81%, ini menunjukkan bahwa sampai dengan saat ini kondisi perkembangan harga di Jawa Timur masih di dalam area target yang ditetapkan oleh pemerintah 2,5 plus minus 1 persen dari 11 kabupaten kota di Jawa Timur," ujarnya.

Zulkipli menjelaskan, pada Februari 2024, secara bulanan (m-to-m) semua wilayah IHK mengalami inflasi, namun Sumenep yang tertinggi sebesar 0,70% dan Bojonegoro menjadi yang terendah sebesar 0,39%.

"Tentu hal ini menjadi catatan tersendiri untuk para pemangku kepentingan di mana dengan meningkatnya inflasi khususnya di kabupaten Sumenep, kondisi ini juga tidak berbeda dengan kondisi pada 2023 di mana umumnya Kabupaten Sumenep memiliki inflasi yang lebih tinggi dibanding dengan kabupaten kota lainnya," ucapnya.

Selanjutnya, kata dia, jika dilihat berdasarkan kelompok, maka makanan, minuman dan tembakau mempunyai andil yang paling tinggi terhadap inflasi Jawa Timur pada Februari 2024, yakni sebesar 1,65 persen secara bulanan dengan andil inflasi di angka 0,46%.

"Baik pada inflasi bulanan, tahunan, maupun tahun kalender. Bahkan, inflasi bulanan pada kelompok ini merupakan yang tertinggi dalam tiga belas tahun terakhir, namun dalam catatan lainnya ada juga yang mengalami penurunan harga seperti kelompok transportasi," katanya.

Selain itu, lanjutnya, jika dilihat berdasarkan komoditas, maka beras menjadi yang paling tinggi menyumbang inflasi pada Februari 2024, yakni sebesar 0,35%, diikuti daging ayam ras sebesar 0,08 persen, telur ayam ras 0,07%, cabai merah 0,05%.

"Namun inflasi tertinggi ada di cabai merah secara month to month cabai merah mencapai 21,06 persen, year on year juga tertinggi di angka 114,23%, namun untuk year to date Tomat menjadi tertinggi di angka 35,11%," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau berdasarkan catatan tersebut para pemangku kepentingan bisa melihat polanya dan dapat melakukan antisipasi.

"Dari ini bisa dilihat polanya, komoditas apa yang akan terlihat mengalami fluktuasi sangat tajam di sepanjang 2024 nantinya," kata Zulkipli.

Jika dilihat lebih dalam lagi, untuk komoditas penyumbang tertinggi inflasi Jawa Timur yakni beras, harga rata-ratanya cenderung mengalami kenaikan setiap bulannya, dari Rp14.068 pada Januari 2024, saat ini menjadi Rp14.920 per kilogram.

"Inflasi komoditas beras terjadi di seluruh kabupaten kota di Jawa Timur, baik secara bulanan maupun tahunan," ucapnya.

Lebih lanjut, kata Zulkipli, secara bulanan, inflasi beras tertinggi ada di Kabupaten Gresik sebesar 9,98 persen. Sedangkan secara tahunan yang tertinggi di Kabupaten Sumenep yakni sebesar 30,36 persen.

"Sedangkan untuk andil tertinggi secara bulanan ada di Sumenep sebesar 0,61 persen," katanya.

Namun, kata Zulkipli, pada periode Februari 2024 seluruh provinsi di pulau Jawa mengalami inflasi baik secara m-to-m, y-on-y bahkan y-to-d.

"Jawa Timur masih berada di tengah-tengah di antara provinsi lainnya yang mengalami inflasi," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper