Bisnis.com, SURABAYA - Pasokan beras di pasaran diklaim sejumlah pihak aman, tapi harga komoditas pokok ini tetap mengalami kenaikan secara gradual.
Setidaknya itu tercermin dari temuan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) saat meninjau Pasar Tambahrejo, Surabaya, Sabtu (17/2/2024). Kunjungan pasar yang dilakukan KPPU dan unsur pimpinan daerah mendapati beberapa komoditas dijual di atas harga eceran tertinggi.
"Komoditas yang berada di atas HET beras, gula, dan cabe, namun ketersediaan pasokan masih stabil, bahkan beberapa komoditas dijual dibawah HET seperti bawang merah, daging sapi dan daging ayam ras," kata Ketua KPPU RI, M. Fanshurullah Asa, dalam keterangan tertulis dikutip, Senin (19/2/2024).
Dalam pemantuan pasar akhir pekan kemarin mendapati beras premium dijual Rp16.000 per kg sementara harga eceran tertinggi Rp13.900 per kg. Harga beras medium Rp11.000 per kg dengan HET Rp10.900. Cabai merah keriting mencapai Rp80.000 per kg.
KPPU menegaskan akan fokus untuk mengawasi ada tidaknya potensi persaingan usaha tidak sehat, jangan sampai pelaku usaha melakukan praktek kartel atau persekongkolan untuk mengatur pasar yang berpengaruh pada harga bahan pokok.
Dalam perkembangan lain, Pemkot Madiun, Jawa Timur memastikan ketersediaan atau stok beras di pasaran maupun Gudang Bulog setempat cukup dan aman. "Kami terus koordinasi dengan Bulog untuk memantau stok atau ketersediaan tetap cukup," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Ansar Rasidi di Madiun, Minggu (18/2/2024).
Baca Juga
Sesuai data Bulog setempat, stok beras di Gudang Bulog Madiun saat ini mencapai kisaran 4.000 hingga 6.000 ton. Pihaknya bersama Bulog terus menjaga agar stok beras selalu di atas 2.000 ton.
Dengan kondisi stok yang aman tersebut, pihaknya meminta warga Kota Madiun agar tidak panik maupun khawatir.
Ansar mengungkapkan saat ini harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP sebesar Rp10.900 per kilogram. Namun demikian, Pemkot memberikan subsidi sehingga harga beras SPHP di Wartek menjadi Rp50.000 kemasan 5 kilogram.
Adapun, saat ini harga beras di pasaran untuk jenis medium, sudah menembus angka Rp14.000–Rp15.000 per kilogram.
Sementara, Kepala BPS Kota Madiun Abdul Aziz menyarankan Pemkot Madiun untuk menyiapkan langkah antisipasi guna mengendalikan inflasi menjelang Ramadhan-Idul Fitri 1445 H, utamanya pada komoditas beras, telur ayam ras, daging ayam dan cabai rawit.
Selain itu, pakaian, sandal dan sepatu serta jajanan ringan juga berpeluang mengalami kenaikan harga dan memicu inflasi.
BPS juga menekankan perlunya pengelolaan stok bahan pangan, terutama beras, sebab, pada Januari diketahui bahwa harga beras mengalami kenaikan.
"Dalam beberapa bulan ke depan, kita perlu memastikan bahwa stok bahan pangan, khususnya beras itu mencukupi guna menghindari potensi pemicu inflasi," katanya.
Untuk itu, pihaknya mendorong pemkot agar mengamankan ketersediaan bahan pangan dan menyusun kebijakan serta langkah pencegahan untuk mengatasi potensi kenaikan harga.
Kebijakan yang dilakukan bisa berupa operasi pasar, pasar murah dengan subsidi harga dan lainnya.