Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Region VIII/Jawa 3 (Jawa Timur) menyiapkan uang tunai hingga Rp2,95 triliun untuk pemenuhan kebutuhan uang masyarakat pada momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Regional CEO Bank Mandiri Region VIII/Jawa 3 Tri Nugroho mengatakan uang tersebut disiapkan untuk mengantisipasi kenaikan kebutuhan transaksi masyarakat di musim libur akhir tahun.
"Jumlah uang yang disiapkan ini meningkat sebesar 8% dibandingkan realisasi pada momen yang sama tahun lalu. Dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan transaksi tunai masyarakat selama 33 hari sejak 1 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024," jelasnya, Jumat (22/12/2023).
Secara nasional, tambahnya, Bank Mandiri menyiapkan kebutuhan uang tunai sebesar Rp23,2 triliun. Jumlah itu meningkat sebesar 18,3% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
"Dengan proyeksi peningkatan kebutuhan uang tunai, khusunya melalui ATM itu, kami akan mengoptimalkan layanan digital guna mendukung kantor cabang dalam melayani kebutuhan nasabah," imbuhnya.
Adapun saat ini total ATM Bank Mandiri yang beroperasi tercatat sebanyak 13.068 mesin yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus di seluruh Indonesia.
Baca Juga
Tidak hanya itu, Bank Mandiri telah menyediakan 250.000 jaringan EDC untuk mendukung transaksi non tunai nasabah di seluruh Indonesia. Khusus di wilayah Jatim, Bank Mandiri menyediakan 1.641 mesin ATM dan 29.592 mesin EDC seiring dengan proyeksi peningkatan transaksi.
Bank Mandiri juga menyebar uang elektronik e-money 548.000 kartu ke seluruh penjuru Indonesia.
"Bank Mandiri juga andalkan layanan digital banking seperti super app Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri, SMS Banking, serta Call Center 14000 untuk membantu nasabah melakukan transaksi keuangan dengan mudah," imbuhnya.
Hingga Oktober 2023, Livin' by Mandiri telah diunduh hampir sebanyak 34 juta kali. Platform digital tersebut juga telah mengelola hingga Rp2,3 miliar transaksi atau meningkat 46% (yoy). Jumlah nilai transaksi Livin’ by Mandiri mencapai Rp2.600 triliun atau melesat 36% (yoy).