Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Cara Atasi Kecanduan Judi Online dari Akademisi

Maraknya judi online di Indonesia semakin meresahkan masyarakat. Tidak hanya orang dewasa, remaja pun ikut terlibat.
Kartu di meja judi dalam acara Global Gaming Expo Asia di Makau, China pada Selasa (11/7/2023)./Bloomberg-Eduardo Lea.
Kartu di meja judi dalam acara Global Gaming Expo Asia di Makau, China pada Selasa (11/7/2023)./Bloomberg-Eduardo Lea.

Bisnis.com, MALANG — Beragam cara untuk mengatasi judi online yang lagi marak dari akademisi a.l dengan terapi penyembuhan menggunakan pendekatan cognitive behavioral therapy (CBT).

Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Diana Savitri Hidayati, mengatakan maraknya judi online di Indonesia semakin meresahkan masyarakat. Tidak hanya orang dewasa, remaja pun ikut terlibat di permainan judi online.

“Selain merugikan secara finansial, judi online ini cenderung membuat ketagihan. mengatakan bahwa sesuatu yang berlebihan apalagi sampai membuat ketagihan adalah hal yang tidak normal dan merupakan sebuah gangguan,” katanya, Rabu (20/12/2023).

Seseorang jika sudah ketagihan terhadap sesuatu akan merasa tidak nyaman kalau tidak melakukan hal itu, bahkan sehari saja.

Awalnya coba-coba karena penasaran, tapi malah kebablasan karena  self control-nya tidak jalan. Orang yang ketagihan sudah pasti memiliki emosi yang tidak matang.

“Karenanya, munculah irrational beliefs atau pikiran yang tidak logis yang membuat seseorang melakukan perilaku tersebut,” ucap Didi, sapaan akrabnya.

Contoh irrational beliefs dalam kasus judi online ini misalnya, orang tersebut berpikir akan menang jika bermain sekali lagi. Pikiran tersebut akan terus muncul dan tanpa sadar membuat sang pemain ketagihan. Uang untuk berjudi akan mereka usahakan dengan berbagai macam cara demi berjudi.

Di psikologi, umumnya terapi penyembuhan ketagihan ini menggunakan pendekatan CBT, psikoterapi yang mengintegrasikan dua pendekatan yakni terapi kognitif dan terapi perilaku atau behavior. Intinya, dibenarkan terlebih dahulu kognitifnya dengan diajak berdiskusi.

“Jadi irrational beliefs seperti ‘kalo aku coba sekali lagi pasti bakal menang’ harus diperbaiki. Padahal logikanya, yang punya mesin judi online itu tidak mungkin memberikan kemenangan pada pemain sedangkan ia juga membutuhkan uang,” jelasnya.

Selanjutnya, melakukan modifikasi perilaku agar berhenti berjudi. Karena judi online ini erat hubungannya dengan internet dan gadget, maka solusinya bisa mengurangi penggunaan gadget dan internet. Namun, terapi ini akan bisa berjalan lancar jika yang bersangkutan juga mau berubah.

Menurut dia, individu tersebut harus sadar terlebih dahulu bahwa yang bersangkutan membutuhkan bantuan pihak lain, baru psikolog dapat membantunya untuk lepas dari hal tersebut.

Mungkin terlihat sederhana, namun sebenarnya perlu ada kolaborasi antar-orang yang ingin diterapi, psikolog dan kerabat dekat yang bersangkutan.

“Saya sangat menyarankan untuk tidak pernah mencoba bermain judi online, sepenasaran apapun anda. Apalagi kita tidak tahu sejauh mana kita bisa mengontrol diri nantinya,” sarannya.

Didi pun berharap individu yang sudah terlibat judi online bisa segera berhenti bagaimanapun caranya karena  yang dirugikan bukan hanya diri sendiri melainkan juga orang disekitarnya.

“Jika ia adalah seorang ayah, maka ia tidak bisa berperan sebagai ayah yang baik sebab terlalu fokus pada judi,” ujarnya.(K24)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper