Bisnis.com, SURABAYA - Schneider Electric Indonesia, perusahaan transformasi digital dalam pengelolaan energi dan automasi tengah berupaya memperluas potensi pasar di Jatim dan kawasan timur Indonesia.
Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Martin Setiawan mengatakan salah satu upaya untuk memperkuat bisnisnya, Schneider menggelar kegiatan konferensi ‘Innovation Day : Journey Towards Sustainable Industry’ di Surabaya yang mendatangkan para pelaku usaha di Jatim.
“Konferensi di Surabaya ini menjadi bagian dari upaya kami untuk mendukung perusahaan dengan berbagi wawasan, keahlian serta solusi-solusi digital yang dapat mendukung upaya sustainability dari para pemangku kepentingan dan pelaku industri,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (25/10/2023).
Schneider, tambahnya, juga akan membuat berbagai event di Jatim misalnya pada bulan depan akan menggelar Programmable Logic Controllers (PLC) competition di salah satu universitas di Surabaya.
“Kita juga akan mengeksplor berbagai potensi dari sisi akademisi atau lulusan perguruan tinggi di Surabaya. Pada Juli lalu di Jakarta, ini salah satu komitmen kita untuk meningkatkan kompetensi dari mahasiswa supaya lebih siap dan mengetahui teknologi Schneider dan lebih siap di dunia kerja,” ujarnya.
Dia mengatakan, pemerintah saat ini juga terus menggenjot pengembangan kawasan industri hijau di Indonesia, termasuk di Jatim. Menurutnya peran Jatim sangat strategis sebagai kawasan industri dan hub perdagangan di lintas wilayah Indonesia Timur.
Baca Juga
“Tentunya industri ini ke depan semakin membutuhkan pengelolaan yang terintegrasi, efektif, andal, tangguh dan sustainable melalui pemanfaatan teknologi digital dan otomasi,” ujarnya.
Adapun Schneider Electric saat ini memiliki empat pangsa pasar di antaranya segmen building dengan kontribusi sekitar 30%, disusul segmen industri 30%, sisanya dikontribusi oleh segmen data center dan infrastruktur.
“Secara umum, marketshare Schneider di sini untuk segmen building dan data center atau utility kita nomor satu, sedangkan di segmen otomasi industri mungkin belum nomor satu, tetapi nomor dua dan lainnya nomor tiga,” klaimnya.
Business Vice President Secure Power Division Schneider Electric Indonesia dan Timor Leste, Yana Achmad Haikal menambahkan, Scheneider optimistis dengan potensi pasar yang ada di Jatim maupun kawasan timur Indonesia sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Jatim yang cukup positif.
“Kita punya ekspektasi tinggi terhadap pasar di Jatim karena dari sisi ekonominya bagus, ada ekosistemnya, dan talent people, termasuk dari sisi infrasturktur seperti banyak kawasan industri dan banyak pabrik sehingga banyak aktivitas bisnis di sini untuk kemudian bisa mengcover pasar sampai timur Indonesia,” katanya.