Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim Dipacu Jadi Pusat Pengembangan Industri Halal

Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong agar Jatim menjadi pusat pengembangan industri halal di Indonesia.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi booth pameran produk UMKM dalam East Java Halal Industry Fest (EJHIF) 2023 di Surabaya, Selasa (24/10/2023)./Dok. Pemprov Jatim
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi booth pameran produk UMKM dalam East Java Halal Industry Fest (EJHIF) 2023 di Surabaya, Selasa (24/10/2023)./Dok. Pemprov Jatim

Bisnis.com, SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong agar Jatim menjadi pusat pengembangan industri halal di Indonesia melalui berbagai strategi yang telah dan terus akan dijalankan.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan salah satu upaya mendorong pengembangan industri dilakukan melalui gelaran East Java Halal Industry Fest (EJHIF) 2023 di Dyandra Convex Surabaya sejak 24 Oktober 2023.

“Lewat penyelenggaraan EJHIF 2023, insyaallah kita terus meningkatkan kontribusi dari seluruh industri halal di Jatim termasuk di dalamnya adalah industri kecil dan menengah," katanya dalam rilis, Rabu (25/10/2023).

Sejak 2021, kata Khofifah, Jatim juga telah memacu percepatan industri halal melalui penerbitan sertifikat halal bagi pelaku usaha di Jatim. Hingga Oktober 2023, Jatim telah menerbitkan sebanyak 188.135 sertifikat halal.

Fasilitasi sertifikasi halal juga dilakukan melalui program SEHATI (Sertifikasi Halal Gratis) BPJPH hingga 21 Oktober 2023 sebanyak 156.188 sertifikat yang terbit dari 241.261 pengajuan.

"Percepatan Sertifikasi Industri halal Jatim harus terus dilakukan di berbagai forum strategis agar sertifikasi halal bisa tercapai maksimal, efektif serta secepat mungkin," katanya.

Menurutnya, sertifikasi ini sangat penting bagi pelaku usaha untuk masuk ke dalam industri halal, mengingat potensi pasar halal global terus tumbuh seiring dengan peningkatan permintaan produk halal di sektor makanan, fesyen, farmasi dan kosmetik, pariwisata, media dan rekreasi, serta keuangan syariah.

"Peluang pasar halal sangat besar, dan ini tidak hanya menarik negara muslim saja, tapi juga bagi negara di dunia pada umumnya," ujarnya.

Kepala Disperindag Jatim Iwan melaporkan, Jatim juga terus memacu infrastruktur halal di Jatim. Sedikitnya di Jatim ada 45 Halal Center, 45 Lembaga Pendamping Proses Produk Halal, 12.898 petugas pendamping, 33 Rumah Potong Hewan Ruminansia dan 44 Rumah Potong Unggas dan 11 Lembaga Pemeriksa Halal. 

“Upaya penguatan industri halal di Jatim ini juga dilakukan dengan membangun jejaring dengan jajaran Perguruan Tinggi, Ormas Islam serta dunia usaha dan dunia industri untuk sosialisasi produk halal dan pendampingan IKM untuk bisa memperoleh sertifikasi halal,” ujarnya.

Adapun dalam gelaran EJHIF 2023 itu juga dilakukan pelepasan ekspor produk halal ke 3 negara yakni Vietnam, New Zealand dan Yordania. Industri yang melakukan ekspor di antaranya PT Mega Global Food Industry berupa produk Brand Cookies Series 400 Gr sebanyak 70.68 ton senilai Rp3 miliar ke Vietnam.

PT Manohara Asri berupa produk iyes Peanut 23.078 Carton senilai Rp2 miliar ke Yordania, serta PT Surya Pratista Hutama (Suprama) berupa produk instan noodles 24.800 ton senilai Rp600 juta ke New Zealand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper